Gak Lolos Administrasi PPPK 2024? Ini Contoh Kalimat Sanggah yang Bisa Kamu Pakai!

Table of Contents

Gak Lolos Administrasi PPPK 2024? Ini Contoh Kalimat Sanggah yang Bisa Kamu Pakai!

Pengumuman hasil seleksi administrasi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024 sudah di depan mata. Buat kamu yang udah berjuang menyiapkan dokumen, momen ini pasti bikin deg-degan banget. Sayangnya, gak semua peserta akan dinyatakan lolos di tahap awal ini. Pasti ada saja yang statusnya Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

Nah, kalau kamu termasuk yang dinyatakan TMS, jangan langsung putus asa ya! Ada mekanisme yang namanya masa sanggah. Ini adalah kesempatan emas buat kamu untuk mengajukan keberatan secara resmi jika merasa ada kesalahan dalam proses verifikasi dokumenmu. Penting banget buat memanfaatkan masa sanggah ini sebaik-baiknya.

Masa sanggah ini diberikan karena panitia penyelenggara seleksi menyadari bahwa kekeliruan bisa saja terjadi. Mungkin ada dokumenmu yang terlewat saat verifikasi, formatnya terlihat berbeda di sistem, atau ada interpretasi persyaratan yang kurang tepat dari pihak verifikator. Intinya, kalau kamu yakin semua persyaratan sudah terpenuhi dan ada kesalahan di sisi panitia, saatnya beraksi.

Jadwal untuk mengajukan sanggahan ini terbatas banget, biasanya hanya beberapa hari setelah pengumuman hasil administrasi. Di tahun 2024 ini, masa sanggah dijadwalkan selama tiga hari, yaitu 2-4 November. Setelah kamu mengajukan sanggahan, panitia akan melakukan verifikasi ulang atau yang biasa disebut jawab sanggah. Proses jawab sanggah ini juga ada waktunya sendiri, yaitu 2-6 November 2024.

Penting untuk diingat, pengajuan sanggah yang paling mungkin diterima adalah yang disebabkan oleh kekeliruan dari pihak penyelenggara seleksi. Jadi, sebelum mengajukan sanggah, pahami baik-baik alasan penolakan yang diberikan oleh sistem. Bandingkan alasan penolakan itu dengan dokumen-dokumen yang sudah kamu unggah dan persyaratan yang tercantum dalam pengumuman formasi.

Jika alasan penolakan jelas karena kelalaianmu sendiri (misalnya, salah upload dokumen, dokumen kurang lengkap, atau format tidak sesuai padahal sudah diatur jelas), sebaiknya tidak menggunakan fitur sanggah. Sanggahanmu tidak akan mengubah hasil verifikasi dan hanya membuang waktu. Ajukan sanggah hanya jika kamu punya bukti kuat bahwa ada kekeliruan di sisi panitia verifikator.

Saat menulis kalimat sanggah, usahakan ringkas, jelas, dan langsung pada pokok masalah. Sertakan data diri seperti nama lengkap dan nomor peserta agar panitia mudah mengidentifikasi permohonanmu. Yang paling penting, sertakan alasan yang logis, realistis, dan didukung bukti kuat (yaitu dokumen yang sudah kamu unggah). Hindari mengada-ada atau membuat alasan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Berikut ini beberapa contoh kalimat sanggah yang bisa kamu gunakan sebagai referensi, disesuaikan dengan kemungkinan alasan penolakan yang paling sering terjadi. Ingat, ini hanya contoh. Kamu perlu menyesuaikannya dengan kondisi dan alasan penolakan spesifik yang kamu alami.

Contoh Kalimat Sanggah Seleksi Administrasi PPPK Berdasarkan Alasan Penolakan

Ketika kamu dinyatakan TMS, sistem biasanya memberikan keterangan singkat mengenai alasan penolakanmu. Nah, dari keterangan itu, kamu bisa merangkai kalimat sanggah yang tepat. Pastikan kalimat sanggahmu sopan, jelas, dan menyertakan bukti bahwa kamu memang memenuhi syarat atau sudah mengunggah dokumen yang dipersyaratkan.

1. Kualifikasi Pendidikan

Alasan penolakan ini muncul jika panitia menganggap kualifikasi pendidikan (misalnya, jurusan S1 atau D3) yang kamu miliki tidak sesuai dengan persyaratan yang diminta untuk formasi yang kamu lamar. Ini sering terjadi karena perbedaan nama program studi, fokus studi, atau penafsiran terhadap surat edaran terkait kualifikasi pendidikan.

Sebelum mengajukan sanggah, pastikan kamu sudah mengecek kembali pengumuman formasi. Cari tahu secara spesifik program studi atau kualifikasi pendidikan seperti apa yang diminta. Kemudian, bandingkan dengan ijazah yang kamu miliki. Kadang, meskipun namanya sedikit berbeda, kualifikasi pendidikanmu dianggap setara atau masuk dalam daftar kualifikasi yang bisa diterima. Jika memang ijazahmu sesuai dengan yang dipersyaratkan atau masuk dalam kualifikasi yang diperbolehkan, kamu bisa mengajukan sanggahan.

Sertakan dalam kalimat sanggahmu nama program studi dan jenjang pendidikanmu sesuai ijazah. Tegaskan bahwa kualifikasi tersebut sudah sesuai dengan persyaratan formasi berdasarkan pengumuman resmi atau regulasi terkait. Penting untuk menunjukkan bahwa kamu sudah membaca dan memahami persyaratannya, dan dokumenmu membuktikannya.

Contoh Kalimat Sanggah:

“Sehubungan dengan hasil verifikasi dokumen yang menyatakan ketidaksesuaian kualifikasi pendidikan, saya [Nama Lengkap] dengan nomor peserta [Nomor Peserta] mengajukan sanggahan. Saya telah melamar formasi [Nama Formasi] di [Nama Instansi] yang mensyaratkan kualifikasi pendidikan [Kualifikasi Pendidikan yang Dipersyaratkan]. Ijazah [Nama Program Studi] jenjang [Jenjang Pendidikan, cth: S1] yang saya miliki telah sesuai dan relevan dengan persyaratan formasi tersebut berdasarkan [Sebutkan dasar, cth: Pengumuman Nomor XXXX atau Surat Edaran YYYY]. Mohon ketersediaan Bapak/Ibu verifikator untuk meninjau kembali kesesuaian kualifikasi pendidikan saya. Terima kasih atas perhatiannya.”

2. Pengalaman Kerja

Formasi PPPK non-guru, terutama Teknis, seringkali mensyaratkan pengalaman kerja di bidang yang relevan dengan formasi yang dilamar. Jika panitia menilai pengalaman kerjamu tidak memenuhi syarat (misalnya, durasinya kurang, bidangnya tidak relevan, atau bukti yang diunggah tidak valid), kamu bisa mengajukan sanggahan.

Pastikan kamu sudah menghitung dengan benar durasi pengalaman kerjamu sesuai dengan kriteria yang diminta dalam pengumuman formasi. Cek juga apakah jenis pekerjaan atau bidangnya benar-benar relevan. Bukti pengalaman kerja biasanya berupa Surat Keterangan Kerja atau SK yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan mencantumkan durasi kerja serta deskripsi singkat pekerjaan. Pastikan dokumen-dokumen ini jelas dan valid.

Dalam kalimat sanggah, sebutkan berapa lama pengalaman kerjamu dan bidangnya. Tegaskan bahwa pengalaman tersebut relevan dengan formasi yang dilamar. Sebutkan juga bahwa kamu sudah melampirkan bukti pendukung yang sah dan dapat diverifikasi.

Contoh Kalimat Sanggah:

“Bersama ini saya [Nama Lengkap], nomor peserta [Nomor Peserta], mengajukan sanggahan terkait penilaian pengalaman kerja saya. Formasi [Nama Formasi] yang saya lamar mensyaratkan pengalaman kerja minimal [Jumlah Tahun Dipersyaratkan] tahun di bidang [Bidang yang Dipersyaratkan]. Saya memiliki pengalaman kerja di bidang [Bidang Pengalamanmu] selama [Jumlah Tahun Pengalamanmu] tahun, yang mana relevan dan melebihi durasi minimal yang disyaratkan. Saya telah melampirkan dokumen bukti pengalaman kerja (seperti SK atau Surat Keterangan) yang dapat diverifikasi keabsahannya dan menunjukkan durasi serta relevansi pengalaman saya. Mohon kiranya panitia dapat meninjau ulang verifikasi pengalaman kerja saya berdasarkan bukti terlampir. Atas perhatian dan kerja samanya, saya ucapkan terima kasih.”

3. Dokumen Administrasi Tidak Lengkap

Alasan ini muncul jika panitia menganggap ada satu atau beberapa dokumen wajib yang tidak kamu unggah saat pendaftaran. Ini bisa jadi karena kamu lupa mengunggah, salah mengunggah di kolom yang seharusnya, atau sistem mengalami error saat proses unggah.

Pertama, cek lagi di akun SSCASN-mu, apakah benar semua dokumen yang dipersyaratkan untuk formasi yang kamu lamar sudah terunggah? Periksa satu per satu jenis dokumen yang diminta dalam pengumuman dan bandingkan dengan yang ada di akunmu. Jika kamu yakin semua dokumen sudah diunggah dengan lengkap sesuai daftar persyaratan di pengumuman, barulah kamu bisa mengajukan sanggahan.

Dalam kalimat sanggah, tegaskan bahwa kamu telah mengunggah seluruh dokumen yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan dalam pengumuman resmi. Minta panitia untuk melakukan pengecekan ulang terhadap kelengkapan berkasmu dalam sistem.

Contoh Kalimat Sanggah:

“Berkenaan dengan hasil verifikasi dokumen yang menyatakan ketidaklengkapan berkas administrasi, saya [Nama Lengkap] dengan nomor peserta [Nomor Peserta] mengajukan sanggahan. Saya telah memastikan dan yakin bahwa saya telah melengkapi dan mengunggah seluruh dokumen yang dipersyaratkan untuk formasi [Nama Formasi] sesuai dengan daftar dokumen wajib dalam pengumuman nomor [Nomor Pengumuman Formasi, jika ada]. Mohon ketersediaan Bapak/Ibu verifikator untuk memeriksa kembali kelengkapan berkas administrasi saya di sistem. Atas perhatiannya, terima kasih.”

4. Dokumen Tidak Terbaca

Kadang, dokumen yang kamu unggah mungkin mengalami masalah saat proses upload atau tampilan di sistem verifikator. Akibatnya, dokumen tersebut menjadi buram, terpotong, atau bahkan kosong sehingga tidak bisa dibaca oleh panitia.

Jika kamu mendapat alasan penolakan ini, coba unduh kembali dokumen yang sudah kamu unggah dari akun SSCASN-mu. Buka file tersebut di komputermu. Apakah file tersebut bisa dibuka dengan jelas? Apakah isinya utuh dan terbaca? Jika file yang kamu unduh dari sistem SSCASN ternyata jelas dan terbaca, artinya masalahnya mungkin ada di sisi panitia atau sistem verifikasi mereka.

Dalam kalimat sanggah, jelaskan bahwa kamu sudah mengecek kembali dokumen yang kamu unggah dan memastikan bahwa file tersebut jelas dan dapat dibaca. Minta panitia untuk mencoba membuka kembali atau memeriksa tampilan dokumenmu di sistem mereka.

Contoh Kalimat Sanggah:

“Saya [Nama Lengkap], nomor peserta [Nomor Peserta], mengajukan sanggahan terkait dokumen yang dinyatakan tidak terbaca. Setelah saya cek kembali pada akun SSCASN saya, dokumen [Sebutkan jenis dokumen yang dinyatakan tidak terbaca, cth: scan ijazah] yang saya unggah sudah sesuai ketentuan dan dapat dibuka serta terbaca dengan jelas pada perangkat saya. Mohon kiranya panitia verifikator dapat melakukan pemeriksaan kembali terhadap file dokumen tersebut di sistem. Atas perhatian dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih.”

5. Dokumen Dinyatakan Tidak Asli (Fotokopi/Legalisir)

Beberapa dokumen persyaratan mengharuskan kamu mengunggah scan dari dokumen asli, bukan fotokopi apalagi hasil legalisir. Jika panitia menilai dokumen yang kamu unggah bukan dokumen asli, kamu bisa mengajukan sanggahan jika memang kamu yakin sudah mengunggah scan dari dokumen asli.

Periksa kembali dokumen yang kamu unggah. Apakah itu benar-benar hasil scan dari dokumen asli (misalnya KTP asli, Ijazah asli, Transkrip Nilai asli)? Pastikan tidak ada cap legalisir atau tanda-tanda itu adalah hasil fotokopi yang discan. Jika kamu yakin itu adalah scan dari dokumen asli sesuai persyaratan, ajukan sanggahan.

Dalam kalimat sanggah, tegaskan bahwa kamu telah mengunggah scan dari dokumen asli sesuai dengan yang dipersyaratkan. Sebutkan jenis dokumennya dan minta panitia untuk melakukan pengecekan ulang untuk memastikan keasliannya dari file yang kamu unggah.

Contoh Kalimat Sanggah:

“Saya [Nama Lengkap], nomor peserta [Nomor Peserta], mengajukan sanggahan terkait dokumen [Sebutkan jenis dokumen, cth: KTP/Ijazah] yang dinyatakan tidak asli. Saya pastikan bahwa dokumen yang saya unggah merupakan hasil scan dari dokumen asli, bukan fotokopi atau legalisir, sesuai dengan ketentuan persyaratan pendaftaran. Mohon ketersediaan Bapak/Ibu verifikator untuk melakukan pengecekan ulang dan memverifikasi keaslian dokumen yang telah saya unggah tersebut. Terima kasih.”

6. Transkrip Nilai Tidak Ter-upload

Ini mirip dengan alasan dokumen tidak lengkap, tapi spesifik untuk transkrip nilai. Kadang, pelamar merasa sudah mengunggah semua dokumen, tapi ternyata transkrip nilai terlewat atau ada masalah saat proses upload khusus file tersebut.

Seperti kasus dokumen tidak lengkap, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memeriksa kembali akun SSCASN-mu. Pastikan di bagian unggah dokumen, ada file transkrip nilai yang berhasil kamu unggah. Jika kamu yakin file tersebut sudah ada dan terunggah dengan baik, maka kemungkinan ada kekeliruan di sisi panitia saat verifikasi.

Dalam kalimat sanggah, tegaskan bahwa kamu telah mengunggah transkrip nilai bersamaan dengan dokumen persyaratan lainnya saat proses pendaftaran. Minta panitia untuk melakukan pengecekan ulang di sistem mereka, karena kamu yakin dokumen tersebut sudah berhasil terunggah dari sisi pelamar.

Contoh Kalimat Sanggah:

“Setelah saya cek kembali pada akun SSCASN saya, saya yakin bahwa Transkrip Nilai saya telah saya unggah bersamaan dengan dokumen persyaratan lainnya saat proses pendaftaran. Dokumen tersebut telah berhasil diunggah dan tersimpan di sistem. Mohon kiranya panitia dapat melakukan pengecekan ulang pada berkas yang telah saya unggah di sistem verifikasi. Terima kasih atas perhatiannya.”

7. Surat Lamaran atau Surat Pernyataan Tidak Sesuai Format

Beberapa instansi atau formasi mensyaratkan format surat lamaran atau surat pernyataan tertentu, kadang bahkan dengan format atau template yang sudah disediakan. Jika panitia menolak berkasmu dengan alasan surat lamaran/pernyataan tidak sesuai format, padahal kamu merasa sudah mengikuti format yang ditentukan, kamu bisa mengajukan sanggahan.

Periksa kembali surat lamaran atau surat pernyataan yang kamu unggah. Bandingkan dengan contoh format (jika ada) atau ketentuan yang tercantum dalam pengumuman. Apakah kamu sudah menggunakan template yang benar? Apakah isinya sudah lengkap dan sesuai (misalnya, mencantumkan nama instansi tujuan, formasi yang dilamar, data diri lengkap, dan ditandatangani di atas meterai)? Jika kamu yakin sudah mengikuti format dan ketentuan yang ada, ajukan sanggahan.

Dalam kalimat sanggah, tegaskan bahwa kamu telah memastikan surat lamaran/pernyataan yang diunggah sudah sesuai dengan format dan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi. Sebutkan bahwa kamu tidak melakukan perubahan isi yang mendasar dari format yang diminta. Minta panitia untuk meninjau kembali kesesuaian format dokumen tersebut.

Contoh Kalimat Sanggah:

“Saya [Nama Lengkap], nomor peserta [Nomor Peserta], mengajukan sanggahan terkait surat lamaran/surat pernyataan yang dinyatakan tidak sesuai format. Saya telah memastikan bahwa dokumen surat lamaran/surat pernyataan yang saya unggah sudah sesuai dengan format yang ditentukan oleh instansi [Nama Instansi] dalam pengumuman pendaftaran, termasuk penggunaan meterai dan isi yang dipersyaratkan. Tidak ada perubahan isi mendasar dari format tersebut. Mohon ketersediaan panitia untuk melakukan pengecekan ulang terhadap kesesuaian format dokumen tersebut. Terima kasih atas perhatiannya.”

Tips Tambahan Saat Mengajukan Sanggah

Selain menyusun kalimat sanggah yang tepat, ada beberapa tips lain agar proses sanggahmu berjalan lancar:

  1. Akses Fitur Sanggah: Pengajuan sanggah dilakukan melalui akun SSCASN masing-masing. Cari menu atau tombol “Ajukan Sanggah” atau semacamnya setelah pengumuman hasil administrasi keluar.
  2. Isi Kolom Alasan Sanggah dengan Jelas: Sistem SSCASN biasanya menyediakan kolom khusus untuk mengisi alasan sanggahan. Gunakan contoh kalimat di atas sebagai panduan, tapi sesuaikan dengan detail kasusmu.
  3. Unggah Bukti Pendukung (Jika Diperlukan): Kadang, sistem mungkin meminta kamu mengunggah bukti tambahan. Misalnya, jika alasan penolakan karena dokumen tidak terbaca, kamu mungkin bisa mengunggah ulang file dokumen yang jelas. Pastikan bukti yang kamu unggah adalah dokumen yang sama dengan yang kamu unggah sebelumnya, hanya saja mungkin kualitas scan-nya diperbaiki (jika memungkinkan dan diizinkan sistem). Namun, pada umumnya, panitia akan memverifikasi ulang dokumen yang sudah kamu unggah sebelumnya berdasarkan alasan sanggahmu. Fokus utama adalah meyakinkan panitia untuk melihat kembali dokumen yang sudah ada di sistem.
  4. Perhatikan Batas Waktu: Ini krusial! Jangan sampai terlambat mengajukan sanggah. Masa sanggah hanya 3 hari, jadi segera cek hasil pengumuman dan, jika perlu, langsung ajukan sanggah.
  5. Gunakan Bahasa yang Sopan dan Resmi: Meskipun nadanya kasual dalam artikel ini, saat menulis kalimat sanggah di sistem, gunakan bahasa Indonesia yang baik, benar, sopan, dan bersifat formal. Hindari penggunaan singkatan, bahasa gaul, atau nada marah/kecewa. Ingat, kamu sedang berkomunikasi resmi dengan panitia seleksi.
  6. Fokus pada Kekeliruan Panitia: Sekali lagi, sanggah hanya efektif jika ada indikasi kekeliruan di pihak panitia verifikator. Jangan buang waktu mengajukan sanggah jika kesalahan murni ada pada dirimu sebagai pelamar.

Proses Setelah Mengajukan Sanggah: Jawab Sanggah dan Pengumuman Pasca Sanggah

Setelah kamu berhasil mengajukan sanggahan dalam masa sanggah, panitia seleksi instansi akan melakukan jawab sanggah. Ini adalah proses verifikasi ulang terhadap dokumenmu berdasarkan alasan sanggahan yang kamu berikan. Panitia akan memeriksa kembali dokumen yang sudah kamu unggah, membandingkannya dengan persyaratan, dan meninjau kemungkinan adanya kekeliruan dalam verifikasi awal.

Proses jawab sanggah ini juga ada batas waktunya. Di tahun 2024, jawab sanggah dijadwalkan pada tanggal 2-6 November. Selama masa ini, kamu hanya perlu menunggu hasil verifikasi ulang dari panitia. Tidak ada tindakan lain yang perlu kamu lakukan.

Setelah masa jawab sanggah selesai, akan ada pengumuman hasil seleksi administrasi pasca sanggah. Pengumuman ini biasanya beberapa hari setelah masa jawab sanggah berakhir. Di pengumuman pasca sanggah inilah kamu akan mengetahui apakah sanggahanmu diterima atau ditolak.

Jika sanggahanmu diterima, statusmu akan berubah menjadi Memenuhi Syarat (MS), dan kamu berhak melanjutkan ke tahap seleksi kompetensi. Selamat! Jika sanggahanmu ditolak, statusmu akan tetap TMS, dan proses seleksi PPPKmu berakhir di tahap administrasi.

Oleh karena itu, manfaatkan masa sanggah ini sebaik-baiknya jika kamu yakin ada kekeliruan dalam pengumuman hasil seleksi administrasi. Siapkan alasan dan bukti yang kuat. Semoga berhasil!

Itulah panduan lengkap mengenai masa sanggah dan contoh kalimat sanggah PPPK 2024 yang bisa kamu jadikan referensi. Jangan panik jika dinyatakan TMS, cek alasannya, dan jika memang ada kekeliruan panitia, segera ajukan sanggah.

Punya pengalaman lain soal sanggah PPPK? Atau ada pertanyaan seputar proses ini? Jangan ragu bagikan di kolom komentar ya!

Posting Komentar