Intip Hotel Artemis: Rumah Sakit Rahasia Para Penjahat, Seru Banget!

Table of Contents

Intip Hotel Artemis: Rumah Sakit Rahasia Para Penjahat, Seru Banget!

Film Hotel Artemis bakal nemenin malam kalian di Bioskop Trans TV pada Kamis, 22 Mei 2025, jam 23.00 WIB. Film ini tuh seru abis, ngegabungin aksi yang menegangkan, sentuhan fiksi ilmiah yang keren, sama ketegangan kriminal dalam satu paket. Setting-nya distopia gitu, bikin suasana filmnya unik dan menarik banget buat ditonton sampai habis.

Dirilis di Amerika Serikat tanggal 8 Juni 2018, Hotel Artemis ini digarap sama Drew Pearce. Mungkin namanya asing, tapi doi ini yang nulis skenario buat film gede kayak Iron Man 3. Film ini diproduksi bareng-bareng sama The Ink Factory, Lionsgate, dan Global Road Entertainment. Kebayang kan kolaborasi produser gede kayak gini hasilnya gimana? Pasti gak main-main deh!

Pemainnya juga bukan kaleng-kaleng. Ada nama legendaris Jodie Foster, terus ada Sterling K. Brown yang aktingnya selalu juara, Sofia Boutella yang jago banget dance dan berantem, Jeff Goldblum dengan aura-nya yang khas, Zachary Quinto, Brian Tyree Henry, Jenny Slate, sama Dave Bautista. Setiap aktor di film ini meranin karakternya dengan kuat banget, bikin ceritanya makin intens dan karakter-karakternya terasa kompleks, punya dimensi masing-masing yang bikin penonton penasaran.

Film ini punya durasi sekitar 94 menit. Jangan salah, meskipun gak terlalu panjang, film ini padat banget isinya. Ketegangan ada di mana-mana, dunianya yang fiksi terasa imajinatif dan dibangun dengan detail yang cukup meyakinkan, terus karakter-karakternya itu lho, bawa misteri dan drama yang lumayan pelik. Jadi, penonton tuh gak cuma disuguhi adegan aksi tembak-tembakan atau baku hantam aja, tapi juga diajak ngintip sisi emosional dan psikologis dari para tokohnya. Ini yang bikin Hotel Artemis beda dari film aksi biasa.

Kisah di Balik Dinding Hotel Artemis

Ceritanya dimulai di tengah kekacauan besar yang melanda Los Angeles di tahun 2028. Kota gede itu lagi chaos banget gara-gara kerusuhan sosial yang dipicu krisis air bersih. Bayangin aja, air bersih jadi barang langka, orang-orang pada kelaparan, dan hukum udah gak berlaku lagi di jalanan. Kondisi ini menciptakan latar yang sempurna buat cerita kriminal yang gelap dan tanpa ampun. Di tengah chaos itu, ada satu tempat yang berdiri kokoh, tapi tersembunyi dari mata publik: Hotel Artemis.

Apa itu Hotel Artemis? Ini bukan hotel biasa buat traveller. Hotel Artemis adalah fasilitas medis rahasia yang khusus melayani para penjahat kelas kakap. Ya, beneran, ini rumah sakit eksklusif buat para kriminal. Kriminal-kriminal yang terluka parah saat beraksi, entah itu kena tembak atau habis baku hantam, mereka bakal dibawa ke sini buat diobati. Ini semacam tempat aman gitu buat para kriminal buat memulihkan diri tanpa takut ditangkap polisi atau malah dihabisin sama musuh mereka.

Di dalam Hotel Artemis ini, ada aturan main yang ketat banget, kayak kode etik para penjahat gitu. Aturannya simpel tapi fundamental: Satu, gak boleh ada senjata di dalam hotel. Semua senjata harus dititipin di depan. Dua, gak boleh ada polisi yang masuk. Hotel ini strictly buat dunia kriminal, polisi gak punya wewenang di sini. Tiga, yang paling penting, gak boleh ada pembunuhan di dalam area hotel. Di luar sih bebas, tapi begitu masuk Artemis, nyawa semua orang dianggap “aman” sampai mereka keluar. Aturan-aturan ini dijaga mati-matian demi menjaga netralitas dan kepercayaan para klien kriminal mereka.

Tempat unik ini dikelola sama seorang perempuan tua yang cuma dikenal sebagai “The Nurse”. Karakternya diperanin apik banget sama Jodie Foster. The Nurse ini bukan dokter biasa, tapi lebih kayak manajer rumah sakit sekaligus perawat utama. Dia yang ngurusin semua pasien, mastiin aturan hotel ditaati, dan punya akses ke teknologi medis canggih yang gak dimiliki rumah sakit biasa. Meskipun dia mendedikasikan hidupnya buat merawat para penjahat ini, The Nurse sendiri punya masa lalu yang kelam dan menyimpan luka mendalam. Latar belakang inilah yang bikin karakternya kompleks dan bikin penonton penasaran kenapa dia milih hidup di dunia berbahaya ini.

Suatu malam yang chaos di luar, sekelompok perampok masuk ke hotel. Mereka terluka parah setelah terlibat baku tembak sama polisi. Mereka datang bukan cuma bawa luka, tapi juga bawa sesuatu yang seharusnya gak ada di tempat itu. Kedatangan mereka memicu ketegangan di antara para penghuni hotel yang lain. Setiap pasien di Hotel Artemis itu punya nama samaran yang diambil dari nama kota, kayak Waikiki, Nice, Acapulco, atau Everest. Ini bikin suasana makin misterius, karena identitas asli mereka gak terungkap, tapi nama samaran itu kayak ngasih petunjuk vibe atau status mereka.

Malam itu, Hotel Artemis jadi makin rame. Berbagai macam tamu tak diundang mulai berdatangan. Ada yang datang buat berobat, ada juga yang punya urusan lain yang gak kalah bahaya. Setiap tamu baru yang datang bawa konflik dan rahasia tersendiri. Semakin malam, semakin banyak rahasia kelam yang perlahan terungkap di balik dinding Hotel Artemis yang kokoh itu. Ternyata, hotel ini menyimpan lebih banyak cerita daripada sekadar tempat pengobatan.

Situasi makin panas waktu tokoh-tokoh kuat dari dunia bawah mulai muncul. Salah satunya adalah seorang raja kriminal legendaris yang selama ini cuma dianggap mitos. Kedatangan orang ini bikin semua aturan di Hotel Artemis terancam runtuh. Dia punya agenda sendiri yang bisa ngerusak status quo dan keamanan semua orang di dalam hotel. Kehadirannya bener-bener jadi turning point dalam cerita.

Di tengah kondisi yang semakin gak karuan ini, The Nurse harus ngambil keputusan sulit. Dia dihadapkan sama dilema besar: tetep berpegang teguh sama aturan hotel yang selama ini dia junjung tinggi, atau mempertaruhkan nyawanya sendiri demi menyelamatkan beberapa orang yang dia rasa masih punya harapan buat berubah atau punya alasan kuat buat bertahan hidup. Setiap keputusan yang dia ambil bisa berakibat fatal, gak cuma buat dirinya tapi juga buat semua orang yang ada di Hotel Artemis.

Konflik dalam film ini memuncak saat batas antara baik dan jahat jadi makin tipis. Di dunia kriminal Hotel Artemis, definisi pahlawan atau penjahat jadi kabur. Loyalitas para karakter diuji, rahasia yang paling gelap terungkap, dan gak semua orang yang masuk ke hotel itu bakal bisa keluar hidup-hidup. Hotel Artemis yang awalnya cuma tempat perlindungan buat para kriminal, perlahan berubah jadi medan pertempuran yang mempertaruhkan nyawa.

Karakter-karakter Menarik di Hotel Artemis

Film ini punya banyak karakter memorable yang diperanin dengan apik oleh para aktornya. Selain The Nurse yang jadi sentral cerita, ada beberapa pasien dan karakter lain yang gak kalah penting perannya:

  • Waikiki (Sterling K. Brown): Dia ini salah satu perampok yang masuk di awal film. Terluka parah dan bawa sesuatu yang penting. Karakter Waikiki ini kayak punya kode etik sendiri meskipun dia kriminal. Dia kelihatan lebih honorable dibanding beberapa karakter lain.
  • Nice (Sofia Boutella): Seorang pembunuh bayaran alias assassin yang elegan dan mematikan. Dia juga pasien di Hotel Artemis. Kehadirannya menambah unsur bahaya dan ketegangan, apalagi dia punya masa lalu yang terhubung sama karakter lain.
  • Everest (Dave Bautista): Perawat sekaligus bodyguard The Nurse. Dia orang yang paling setia dan patuh sama aturan The Nurse. Badannya gede dan kuat, jadi dia yang handle kalau ada pasien yang berulah atau ngelanggar aturan fisik. Meskipun kelihatannya sangar, dia punya sisi kemanusiaan yang muncul di beberapa momen.
  • Acapulco (Charlie Day): Pasien lama di Hotel Artemis yang kelihatan playboy dan berisik. Dia kayak udah nyaman banget di hotel ini dan sering nyinyir sama aturan atau tamu baru. Karakternya ini sering jadi sumber konflik kecil dan comic relief yang gelap.
  • The Wolf King (Jeff Goldblum): Raja kriminal legendaris yang ditunggu-tunggu kedatangannya. Dia yang punya kekuasaan tertinggi di dunia kriminal di luar sana. Kedatangannya bener-bener mengubah dinamika di dalam Hotel Artemis dan bikin semua orang nervous.
  • Crosby (Zachary Quinto): Anaknya The Wolf King. Dia juga punya peran penting dalam konflik yang terjadi, terutama terkait hubungan keluarga dan kekuasaan.

Setiap karakter ini punya motivasi dan agenda sendiri. Interaksi mereka di dalam ruang sempit Hotel Artemis menciptakan drama yang intens. Ada yang berusaha bertahan hidup, ada yang nyari balas dendam, ada yang cuma pengen keluar dari sana, dan ada juga yang punya rahasia yang bisa menghancurkan segalanya. Hubungan antara The Nurse dan para pasiennya juga menarik buat disimak. Meskipun dia merawat mereka, ada jarak emosional dan profesional yang harus dijaga, tapi kadang batas itu bisa luntur.

Lebih Dalam Tentang Hotel Artemis

Konsep Hotel Artemis ini sendiri adalah salah satu aspek paling menarik dari filmnya. Ini bukan sekadar tempat persembunyian, tapi benar-benar sebuah ekosistem di dalam dunia kriminal. Hotel ini punya teknologi medis yang ahead of its time, misalnya 3D printer yang bisa bikin organ tubuh baru atau alat medis canggih lainnya. Ini nunjukkin kalau Hotel Artemis punya sumber daya yang luar biasa, yang pastinya berasal dari para klien kaya raya mereka.

Interior hotelnya didesain dengan gaya art deco yang udah agak tua dan usang, tapi tetep kelihatan mewah sekaligus menyeramkan. Ini bikin suasana filmnya jadi tambah atmosferik. Lorong-lorongnya yang gelap, kamar-kamar pasien yang kedap suara, sampai ruang operasi yang canggih, semuanya berkontribusi menciptakan vibe yang unik buat film ini. Ini kayak tempat yang terjebak di masa lalu tapi punya teknologi masa depan. Kontras ini yang bikin menarik.

Kenapa para kriminal percaya sama Hotel Artemis? Karena reputasinya sebagai tempat yang aman dan netral. Kalau mereka luka parah di luar, pergi ke rumah sakit biasa sama aja bunuh diri, karena pasti langsung ditangkap polisi. Di Hotel Artemis, mereka bisa yakin bakal diobati tanpa diinterogasi atau diserahkan ke pihak berwajib. Kepercayaan ini dibangun selama bertahun-tahun oleh The Nurse dan pendahulu-pendahulunya mungkin. Tapi kepercayaan ini rapuh, dan bisa hancur kapan aja kalau aturannya dilanggar.

Aturan “gak boleh membunuh di dalam” itu kelihatannya simpel, tapi jadi pondasi utama keberlangsungan Hotel Artemis. Bayangin kalau setiap penjahat yang punya musuh di kamar sebelah bisa seenaknya bunuh-bunuhan, hotel ini pasti udah hancur dari dulu. Aturan ini menciptakan semacam truce temporer di antara orang-orang paling berbahaya di kota. Tapi apa yang terjadi kalau ada seseorang yang begitu kuat atau begitu putus asa sehingga dia gak peduli lagi sama aturan itu? Nah, di situlah ketegangan film ini dimulai.

Dunia Los Angeles di tahun 2028 yang digambarkan di film ini juga menarik. Krisis air bersih dan kerusuhan sosial menunjukkan failure dari sistem pemerintahan dan masyarakat. Di tengah kehancuran itu, dunia kriminal malah punya strukturnya sendiri, punya tempat aman sendiri. Ini kayak komentar sosial tentang bagaimana dalam kondisi paling ekstrem, kebutuhan dasar manusia (kayak air bersih) bisa jadi pemicu kekerasan, dan bagaimana hukum serta ketertiban bisa runtuh, ngasih ruang buat sistem yang berbeda (dalam hal ini, dunia kriminal) buat berkembang.

Hotel Artemis juga bisa dilihat sebagai metafora. Mungkin ini menggambarkan tempat perlindungan terakhir bagi mereka yang terbuang dari masyarakat normal. Mereka adalah orang-orang yang hidup di luar hukum, tapi di dalam hotel ini, mereka dipaksa untuk tunduk pada hukum yang berbeda, hukum yang dibuat oleh The Nurse. Ini kayak neraka kecil di mana setan-setannya dipaksa untuk berperilaku baik, setidaknya selama mereka ada di dalam “neraka” itu.

The Nurse sebagai karakter utama sangat memukau. Jodie Foster berhasil memerankan sosok yang kelihatan rapuh dan lelah akibat beban masa lalu dan pekerjaannya, tapi sekaligus punya kekuatan batin yang luar biasa dan sangat kapabel dalam mengurus segala urusan medis dan non-medis di hotel itu. Dia bukan superhero, dia cuma perempuan biasa yang terjebak dalam situasi luar biasa, dan dia berusaha melakukan yang terbaik dengan apa yang dia punya. Pergumulannya antara rasa kemanusiaan dan profesionalisme, antara masa lalu dan masa kini, jadi jantung emosional film ini.

Film ini lumayan gory di beberapa adegan, maklum lah rumah sakit buat penjahat, pasti banyak luka-luka parah. Tapi di balik adegan aksi dan darahnya, film ini ngasih lihat sisi manusiawi dari para karakter kriminal ini. Mereka mungkin jahat, tapi mereka juga punya rasa takut, punya loyalitas (meskipun seringkali sesama penjahat), dan kadang punya penyesalan. Ini bikin ceritanya gak black and white, tapi lebih keabu-abuan, sesuai sama dunia kriminal itu sendiri.

Pertanyaan besar di akhir film ini adalah: Apa yang sebenarnya terjadi di balik dinding hotel yang penuh aturan itu? Siapa yang akan bertahan melewati malam yang penuh bahaya ini? Dan siapa yang akhirnya terpaksa menyerah pada nasib, entah itu mati di tangan musuh atau di tangan The Nurse karena melanggar aturan? Jangan sampai kelewatan jawabannya malam ini di Bioskop Trans TV. Film ini cocok banget buat yang suka cerita stylish, penuh ketegangan, dan punya konsep yang orisinal.

Gimana, jadi makin penasaran kan sama film Hotel Artemis? Film ini nawarin pengalaman nonton yang beda dari yang lain. Dunia distopianya, karakternya yang kuat, sama plotnya yang unpredictable bakal bikin kamu betah mantengin layar sampai akhir. Siap-siap dibuat tegang dan mikir, apa yang bakal terjadi selanjutnya di rumah sakit rahasia para penjahat ini?

Jadi, apakah kamu bakal check-in ke Hotel Artemis malam ini? Share pendapat kamu di kolom komentar di bawah ya! Kira-kira karakter mana nih yang paling bikin kamu penasaran? Atau scene apa yang paling kamu tunggu? Yuk, ramaikan diskusi!

Posting Komentar