Jangan Sampai Salah! Ini Dia Tips Jitu Pilih Hewan Kurban Idaman
Hai, teman-teman! Sebentar lagi kita akan menyambut momen spesial Idul Adha 1446 Hijriah. Ini adalah waktu yang penuh berkah, di mana umat Islam menunaikan ibadah kurban sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Nah, salah satu persiapan penting menjelang Idul Adha adalah memilih hewan kurban yang akan kita sembelih. Jangan asal pilih, ya! Hewan kurban harus memenuhi syarat syariat, sehat, dan tentunya layak konsumsi agar ibadah kita sempurna dan dagingnya membawa manfaat maksimal.
Memilih hewan kurban itu gampang-gampang susah. Apalagi buat yang baru pertama kali atau jarang melakukannya. Di tengah meningkatnya permintaan hewan kurban seperti di Kota Tangerang ini, penting banget buat kita tahu tips memilih yang tepat. Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Bapak Ibnu Ariefyanto, punya beberapa saran nih yang bisa kita jadikan panduan. Yuk, kita intip tips-tips jitu dari beliau dan beberapa info tambahan biar pilihan kurbanmu makin mantap!
Tips Memilih Hewan Kurban Ala DKP Kota Tangerang¶
Menurut Bapak Ibnu Ariefyanto dari DKP Kota Tangerang, ada beberapa hal pokok yang harus jadi perhatian utama saat memilih hewan kurban. Ini dia rangkumannya:
1. Pastikan Umur Hewan Sudah Cukup Tua¶
Ini adalah syarat utama dalam syariat kurban. Hewan yang dikurbankan harus sudah mencapai usia minimal yang ditentukan. Untuk kambing atau domba, usia minimalnya adalah satu tahun. Sedangkan untuk sapi, kerbau, atau unta, usia minimalnya adalah dua tahun. Kenapa harus cukup umur? Karena pada usia tersebut, hewan dianggap sudah matang dan layak untuk dikurbankan sesuai ketentuan agama.
Bagaimana cara mengecek umurnya? Tanyakan langsung kepada penjual. Penjual yang terpercaya biasanya tahu persis usia hewannya. Selain itu, ada juga ciri fisik yang bisa diperhatikan, yaitu tumbuhnya gigi permanen atau yang biasa disebut poel. Pada kambing, poel biasanya mulai muncul di usia 12-18 bulan. Sedangkan pada sapi, poel muncul di usia sekitar 2 tahun. Jangan ragu meminta penjual menunjukkan gigi hewan jika kamu ragu.
2. Pilih Hewan dalam Kondisi Sehat¶
Kesehatan hewan kurban adalah kunci. Hewan yang sakit atau memiliki cacat tertentu tidak sah dijadikan kurban. Pastikan hewan yang kamu pilih bebas dari cacat yang bisa mengurangi kualitas daging atau menghalangi aktivitas normalnya. Cacat yang membuat tidak sah antara lain: pincang parah (sampai tidak bisa berjalan ke tempat penyembelihan), buta sebelah atau keduanya, sakit parah (terlihat jelas gejalanya), kurus kering (tidak punya lemak sama sekali), dan terpotong sebagian besar telinga atau ekornya.
Ciri-ciri hewan yang sehat antara lain:
* Aktif dan lincah: Hewan sehat biasanya bergerak aktif, tidak murung atau lemas.
* Nafsu makan baik: Perhatikan apakah hewan mau makan rumput atau pakan yang diberikan.
* Bulu bersih dan berkilau: Bulu yang kusam, rontok, atau ada luka bisa jadi tanda masalah kesehatan.
* Mata bening dan bersih: Mata yang sayu, berair, atau belekan bisa jadi indikasi sakit.
* Hidung lembab dan bersih: Hidung yang kering, berlendir, atau ada ingus kental bisa jadi tanda penyakit pernapasan.
* Tidak ada luka atau benjolan abnormal: Periksa seluruh tubuh hewan.
Memilih hewan yang sehat bukan hanya soal sah atau tidaknya kurban, tapi juga soal keamanan dan kualitas daging yang akan dikonsumsi banyak orang.
3. Periksa Legalitas dan Asal Hewan¶
Ini penting banget untuk mencegah penyebaran penyakit, termasuk penyakit zoonosis yang bisa menular dari hewan ke manusia. Pastikan hewan kurban yang kamu beli berasal dari peternakan yang terdaftar dan memiliki sertifikat kesehatan. Lebih baik lagi jika hewan tersebut sudah diperiksa oleh dokter hewan dan dinyatakan bebas penyakit.
Di Kota Tangerang, DKP melakukan pengawasan terhadap lapak-lapak penjualan hewan kurban. Lapak yang sudah diperiksa dan memenuhi standar kesehatan biasanya akan ditempeli stiker atau tanda khusus dari DKP Kota Tangerang. Ini jadi semacam jaminan awal bahwa hewan di lapak tersebut sudah dicek kesehatannya oleh petugas. Jangan malu bertanya kepada penjual atau petugas di lapak apakah hewan yang dijual sudah diperiksa oleh DKP.
4. Beli dari Penjual Terpercaya¶
Reputasi penjual itu penting. Carilah penjual atau peternak yang sudah dikenal baik, jujur, dan transparan. Penjual yang baik akan memberikan informasi lengkap tentang hewan yang dijual, mulai dari umur, asal usul, riwayat kesehatan, hingga jenis pakan yang diberikan. Mereka juga biasanya bersedia menunjukkan langsung kondisi hewan dan menjawab semua pertanyaanmu. Membeli dari penjual terpercaya bisa mengurangi risiko mendapatkan hewan yang tidak sesuai deskripsi atau memiliki masalah kesehatan yang disembunyikan.
5. Perhatikan Ketersediaan Rumah Potong Hewan (RPH) atau Lokasi Penyembelihan¶
Bagi yang tidak melakukan penyembelihan sendiri, memastikan tempat penyembelihan itu krusial. Jika kamu menitipkan penyembelihan ke panitia di masjid, musholla, atau lembaga lain, pastikan lokasi penyembelihan mereka memenuhi standar kebersihan dan mematuhi protokol agama serta kesehatan. Penyembelihan yang higienis dan sesuai prosedur syariat akan menghasilkan daging yang aman dan berkualitas. Tanyakan bagaimana proses penyembelihan dan distribusi dagingnya dilakukan.
Tips Tambahan untuk Pilihan Kurban yang Sempurna¶
Selain lima poin utama di atas, ada beberapa tips tambahan yang bisa kamu pertimbangkan saat berburu hewan kurban:
Perhatikan Bobot dan Ukuran Hewan¶
Ukuran hewan seringkali berbanding lurus dengan jumlah daging yang akan dihasilkan. Tanyakan estimasi bobot hidup hewan kepada penjual. Meskipun tidak selalu ada timbangan di lokasi, penjual berpengalaman biasanya punya perkiraan yang cukup akurat. Sesuaikan pilihan ukuran hewan dengan kebutuhan atau jumlah shohibul qurban (pekurban) jika kamu berpatungan untuk sapi. Ingat, kualitas lebih penting dari kuantitas, tapi bobot yang proporsional juga menunjukkan kesehatan hewan.
Amati Perilaku Hewan¶
Seperti yang sudah disebut sekilas di bagian kesehatan, perilaku hewan itu cerminan kondisinya. Hewan sehat cenderung berdiri tegak, bergerak gesit, dan merespons lingkungan sekitarnya. Hindari hewan yang terlihat lesu, hanya diam menunduk, atau menjauhi kelompoknya. Perilaku gelisah atau agresif yang berlebihan juga bisa jadi tanda stres atau tidak nyaman.
Periksa Bagian Fisik Lebih Detail¶
Jangan sungkan mendekat dan memeriksa hewan secara langsung (tentu dengan hati-hati ya).
* Mulut dan Gigi: Pastikan tidak ada luka atau borok di mulut. Untuk mengecek umur berdasarkan gigi poel, minta bantuan penjual jika ragu.
* Mata: Pastikan bening, tidak belekan, tidak ada luka di kelopak mata.
* Hidung: Pastikan lubang hidung bersih dan tidak ada lendir kental atau kering. Hidung yang sedikit lembab itu normal.
* Kaki: Periksa apakah ada bengkak, luka, atau pincang saat berjalan. Pastikan semua kaki menapak sempurna.
* Bulu: Periksa apakah bulu rontok parah, ada kutu, atau penyakit kulit lainnya. Bulu harus terlihat bersih.
* Bagian Belakang (Anus): Pastikan bersih, tidak ada sisa kotoran yang menempel banyak, yang bisa menandakan diare.
Pertimbangkan Jenis Hewan (Kambing/Sapi)¶
Pilihan antara kambing/domba atau sapi/kerbau biasanya disesuaikan dengan budget dan jumlah orang yang berkurban. Kambing atau domba biasanya untuk kurban individu (satu orang). Sapi atau kerbau bisa untuk kurban patungan (maksimal tujuh orang). Masing-masing punya kelebihan dan pertimbangan sendiri. Kambing/domba cenderung lebih mudah dicari dan harganya bervariasi. Sapi/kerbau membutuhkan biaya lebih besar tapi dagingnya lebih banyak. Pilih sesuai kemampuan dan rencana kurbanmu.
Rencanakan Waktu Pembelian¶
Idealnya, beli hewan kurban jangan terlalu mendadak, tapi juga jangan terlalu lama sebelum hari H. Membeli beberapa hari atau seminggu sebelumnya memberi waktu bagi hewan untuk beradaptasi di tempat baru jika harus dipindahkan. Namun, membeli terlalu lama bisa berisiko jika kamu tidak punya fasilitas yang memadai untuk merawat hewan tersebut. Sebaiknya tanyakan kepada penjual kapan waktu terbaik untuk mengambil hewan, terutama jika kamu berencana menitipkan hewan di lapak penjual sampai hari H.
Tanyakan Soal Perawatan Selama Dititipkan¶
Jika kamu membeli hewan jauh-jauh hari dan menitipkannya di lapak penjual, tanyakan bagaimana perawatannya. Apakah pakan dan minumnya terjamin? Bagaimana kebersihan kandangnya? Penjual yang baik akan memastikan hewan tetap sehat dan terawat sampai diambil atau dijemput untuk disembelih.
Jangan Tergiur Harga Terlalu Murah¶
Harga hewan kurban bervariasi tergantung jenis, ukuran, dan kondisi kesehatan. Waspadalah jika menemukan tawaran harga yang jauh di bawah pasaran. Harga yang terlalu murah bisa jadi indikasi hewan tersebut tidak sehat, usianya belum cukup, atau ada masalah lainnya. Lakukan survei harga terlebih dahulu di beberapa tempat sebagai perbandingan.
Minta Dokumen Pendukung (Jika Ada)¶
Beberapa peternak atau lapak resmi mungkin bisa memberikan semacam kuitansi pembelian atau bahkan fotokopi sertifikat kesehatan hewan (jika ada dan sudah diperiksa oleh dinas terkait). Ini bisa jadi bukti transaksimu.
Pertimbangkan Aspek Etika¶
Meskipun ini hewan kurban, perhatikan juga bagaimana hewan tersebut diperlakukan di lapak penjualan. Pilih penjual yang memperlakukan hewannya dengan baik, kandangnya bersih, dan hewan tidak terlihat stres berlebihan. Ibadah kurban diawali dengan niat yang baik dan proses yang baik pula, termasuk perlakuan terhadap hewan sebelum disembelih.
DKP Kota Tangerang sendiri terus melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di berbagai lokasi penjualan menjelang Idul Adha. Petugas kesehatan hewan akan turun langsung mengecek kondisi fisik hewan dan memberikan penanda pada hewan atau lapak yang sudah memenuhi syarat. Ini adalah upaya pemerintah daerah untuk menjamin hewan kurban yang beredar di masyarakat itu aman dan sehat.
Seperti kata Bapak Ibnu Ariefyanto, “Memilih hewan kurban bukan hanya soal harga, tetapi juga soal kualitas dan keberkahan.” Ini adalah ibadah yang melibatkan pengorbanan terbaik. Dengan memilih hewan yang sehat, cukup umur, dan layak sesuai syariat, insya Allah ibadah kurban kita menjadi lebih bermakna dan berkah. Dagingnya pun aman dan bermanfaat untuk didistribusikan kepada yang membutuhkan.
Mari kita jadikan momen Idul Adha ini sebagai bentuk kepedulian yang nyata, baik terhadap sesama dengan berbagi daging kurban, maupun terhadap hewan yang kita kurbankan dengan memilih yang terbaik.
Sudah punya pengalaman atau tips lain dalam memilih hewan kurban? Atau ada pertanyaan seputar pemilihan hewan kurban? Jangan ragu berbagi di kolom komentar di bawah ya! Yuk, kita sama-sama persiapkan ibadah kurban terbaik tahun ini!
Posting Komentar