Catat! Puasa Ayyamul Bidh Juni 2025 Cuma Dua Hari Ini!
Baru saja kita semua merayakan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Suasana meriah, gema takbir, dan tentunya aroma sedap daging kurban masih terasa di mana-mana, ya kan? Ini momen kebersamaan dan syukuran yang luar biasa bagi umat Islam.
Nah, di tengah euforia Idul Adha ini, nggak sedikit lho yang mulai bertanya-tanya soal jadwal puasa sunnah yang rutin dilakukan setiap bulan, yaitu Puasa Ayyamul Bidh. Biasanya, puasa ini dijalankan tiga hari berturut-turut di pertengahan bulan Hijriah.
Tapi, ada yang menarik nih buat Puasa Ayyamul Bidh di bulan Juni 2025 ini. Ternyata, kita cuma bisa menjalankannya selama dua hari saja. Ini bukan berarti jumlah harinya berubah permanen, ya, tapi ada kondisi khusus di bulan Dzulhijjah tahun ini.
Puasa Ayyamul Bidh yang bisa kita laksanakan di Juni 2025 jatuh pada Selasa dan Rabu, tanggal 10 dan 11 Juni. Tanggal-tanggal ini bertepatan dengan 14 dan 15 Dzulhijjah 1446 H. Lho, kok nggak ada tanggal 13-nya seperti biasa? Sabar, ada penjelasannya kok!
Apa Sih Puasa Ayyamul Bidh Itu?¶
Kita refresh sedikit ya, apa sih Puasa Ayyamul Bidh itu? Secara bahasa, “Ayyamul Bidh” itu artinya hari-hari putih. Kenapa disebut begitu? Konon, pada malam hari di tanggal-tanggal ini, bulan purnama sedang bersinar sangat terang. Jadi, suasana malamnya terang benderang, terlihat “putih” gitu deh.
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan setiap bulan Hijriah. Waktunya itu biasanya pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya. Ini adalah amalan rutin yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Melakukan puasa sunnah di hari-hari putih ini punya keutamaan yang luar biasa lho. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari No. 1979). Bayangkan, cuma puasa tiga hari setiap bulan, pahalanya bisa setara puasa setahun penuh! Ini kan tawaran yang menggiurkan banget buat kita yang pengen ngumpulin pahala.
Keutamaan ini menunjukkan betapa besar nilai ibadah puasa Ayyamul Bidh di mata Allah SWT. Ini adalah kesempatan emas buat kita untuk terus meningkatkan kualitas spiritual dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Menjaga konsistensi dalam ibadah sunnah seperti ini juga membantu melatih kedisiplinan diri dan menahan hawa nafsu di luar bulan Ramadhan.
Selain pahala yang setara puasa setahun, rutin puasa Ayyamul Bidh juga bisa jadi cara kita menjaga kesehatan tubuh secara tidak langsung. Istirahatnya sistem pencernaan selama berpuasa memberikan manfaat kesehatan yang sudah banyak dibuktikan. Tapi yang paling utama tentu niatnya ya, yaitu menjalankan sunnah dan meraih ridha Allah Ta’ala.
Kenapa Cuma Dua Hari di Juni 2025?¶
Nah, ini dia poin utamanya yang bikin jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juni 2025 ini beda dari biasanya. Seperti yang tadi sudah disebut, Ayyamul Bidh itu biasanya tanggal 13, 14, dan 15. Tapi di bulan Dzulhijjah 1446 H ini, yang bertepatan dengan Juni 2025, tanggal 13 Dzulhijjah-nya punya status khusus.
Tanggal 13 Dzulhijjah itu termasuk dalam rentang Hari Tasyrik. Apa itu Hari Tasyrik? Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha. Jadi, kalau Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, maka Hari Tasyrik adalah tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Di tahun 2025 ini, Hari Raya Idul Adha 1446 H diperkirakan jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025. Dengan demikian, Hari Tasyrik-nya jatuh pada:
* 11 Dzulhijjah: Sabtu, 7 Juni 2025
* 12 Dzulhijjah: Minggu, 8 Juni 2025
* 13 Dzulhijjah: Senin, 9 Juni 2025
Ketiga hari ini punya status yang sangat istimewa dalam ajaran Islam. Hari Tasyrik adalah hari-hari yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk bersuka cita, menikmati karunia Allah berupa makanan dan minuman, serta menyempurnakan ibadah kurban.
Ada larangan khusus dari Rasulullah SAW untuk berpuasa pada Hari Tasyrik. Beliau bersabda: “Hari Arafah, hari Idul Adha, dan hari Tasyrik adalah hari raya kita pemeluk agama Islam, serta merupakan hari-hari untuk makan dan minum.” (HR. An-Nasa’i No. 2954). Hadits ini jelas banget kan, bahwa hari-hari itu adalah momen buat kita menikmati rezeki Allah, terutama daging kurban.
Selain itu, ada juga hadits lain yang semakin menguatkan larangan berpuasa di hari-hari Tasyrik ini: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari No. 1859). Hadits ini memberikan pengecualian sangat spesifik hanya untuk jamaah haji yang tidak mampu berkurban, itupun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai keabsahannya. Intinya, bagi mayoritas umat Islam di luar kondisi tersebut, berpuasa di Hari Tasyrik itu dilarang.
Karena tanggal 13 Dzulhijjah (Senin, 9 Juni 2025) jatuh pada Hari Tasyrik terakhir, maka kita tidak diperbolehkan untuk berpuasa sunnah, termasuk Puasa Ayyamul Bidh yang seharusnya jatuh di tanggal tersebut. Larangan ini lebih kuat kedudukannya daripada anjuran puasa Ayyamul Bidh itu sendiri.
Jadi, jadwal Puasa Ayyamul Bidh di bulan Juni 2025 hanya bisa kita laksanakan di tanggal 14 dan 15 Dzulhijjah 1446 H. Tanggal-tanggal ini bertepatan dengan 10 dan 11 Juni 2025. Tanggal 13 Dzulhijjah-nya kita lewati, bukan karena malas, tapi karena memang ada larangan langsung dari Rasulullah SAW.
Ini menunjukkan betapa fleksibel dan bijaknya syariat Islam. Ada waktu-waktu untuk giat beribadah puasa, tapi ada juga waktu-waktu yang ditetapkan sebagai hari raya, di mana kita justru dianjurkan untuk makan, minum, dan bergembira sebagai wujud syukur atas nikmat Allah. Memahami ini penting agar kita tidak keliru dalam menjalankan ibadah sunnah.
Jadi, Catat Tanggal Ini Ya!¶
Untuk memudahkan, yuk kita catat lagi jadwal lengkapnya untuk Puasa Ayyamul Bidh di bulan Juni 2025 ini. Ingat, cuma dua hari saja ya!
Tanggal Masehi | Tanggal Hijriah | Keterangan | Status Puasa |
---|---|---|---|
Senin, 9 Juni 2025 | 13 Dzulhijjah 1446 H | Hari Tasyrik terakhir | DILARANG PUASA |
Selasa, 10 Juni 2025 | 14 Dzulhijjah 1446 H | Puasa Ayyamul Bidh | DIANJURKAN |
Rabu, 11 Juni 2025 | 15 Dzulhijjah 1446 H | Puasa Ayyamul Bidh | DIANJURKAN |
Nah, jelas kan? Fokus kita untuk Ayyamul Bidh bulan ini adalah di tanggal 10 dan 11 Juni 2025. Jangan sampai keliru berpuasa di tanggal 9 Juni karena itu masih termasuk Hari Tasyrik yang dilarang. Rugi lho, niatnya ibadah sunnah malah jadi sesuatu yang dilarang.
Meskipun hanya dua hari, kesempatan ini tetap sangat berharga. Dua hari puasa Ayyamul Bidh di bulan Dzulhijjah setelah Idul Adha ini tetap menawarkan pahala yang besar, insya Allah. Anggap saja ini ‘bonus’ puasa sunnah di bulan yang masih suasana lebaran haji.
Mempersiapkan diri untuk berpuasa sunnah ini sama seperti puasa-puasa lainnya. Pastikan kita sahur untuk mendapatkan keberkahan, menjaga lisan dan perbuatan selama berpuasa, dan menyegerakan berbuka saat waktunya tiba. Meskipun sunnah, melaksanakannya dengan optimal akan memberikan manfaat spiritual yang maksimal.
Ini juga bisa jadi momen tepat untuk membiasakan kembali diri berpuasa sunnah setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan dan diselingi Idul Adha. Jangan sampai semangat beribadah kita mengendur setelah Ramadhan dan Idul Adha berlalu, ya.
Gimana Niat Puasa Ayyamul Bidh-nya?¶
Sama seperti puasa-puasa sunnah lainnya, niat Puasa Ayyamul Bidh dibaca sebelum fajar menyingsing, idealnya di malam hari setelah salat Isya’ sampai sebelum waktu imsak. Berikut bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyāmi-l-bīḍi lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku niat berpuasa Ayyamul Bidh karena Allah Ta’ala.”
Niat ini diucapkan dalam hati, meskipun melafazkannya juga diperbolehkan untuk memantapkan. Yang penting, kesengajaan dalam hati untuk berpuasa keesokan harinya sudah ada sejak malam.
Bagaimana kalau kita lupa berniat di malam hari? Tenang, untuk puasa sunnah seperti Ayyamul Bidh, ada keringanan. Kita masih diperbolehkan berniat pada pagi hari, selama kita belum makan, minum, atau melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak terbit fajar (masuk waktu Subuh).
Jadi, misalnya bangun pagi dan baru sadar hari ini tanggal 14 Dzulhijjah (10 Juni 2025) dan belum berniat puasa semalam, segera ucapkan niatnya dalam hati atau lisan. Asalkan belum sarapan atau minum air putih sedikit pun, niatnya sah.
Niat di pagi hari untuk puasa sunnah bunyinya sedikit berbeda, yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hādzal yaumi ‘an adā’i sunnati ayyāmi-l-bīḍi lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku niat berpuasa sunnah Ayyamul Bidh hari ini karena Allah Ta’ala.”
Meskipun ada keringanan, lebih baik membiasakan diri berniat di malam hari ya, agar ibadah kita lebih sempurna dan terencana. Niat yang tulus dan mantap adalah kunci diterimanya amalan kita oleh Allah SWT.
Puasa Ayyamul Bidh di bulan Dzulhijjah ini menjadi penutup amalan sunnah setelah rangkaian ibadah di bulan haji. Setelah menikmati momen Idul Adha dan hari Tasyrik, kita kembali diajak mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah puasa.
Kesempatan Puasa Ayyamul Bidh Juni 2025 selama dua hari ini adalah momen berharga yang sayang banget kalau dilewatkan. Meskipun jumlah harinya berkurang dari biasanya, keutamaan dan pahalanya tetap besar. Jadi, siapkan diri baik-baik, catat tanggalnya, pasang niat, dan mari kita raih pahala sebanyak-banyaknya!
Gimana, sudah siap menyambut Puasa Ayyamul Bidh Juni 2025? Ada yang punya pengalaman menarik atau tips khusus dalam menjalankan puasa sunnah ini? Share di kolom komentar yuk, biar kita bisa saling memotivasi!
Posting Komentar