Kulineran Asyik ala Jogja di BSD: 5 Tempat Makan Keluarga Wajib Coba!

Table of Contents

Suasana Jogja itu memang punya daya tarik tersendiri, ya. Adem, nyaman, bikin betah berlama-lama. Nggak heran banyak orang kangen sama vibes kota pelajar ini. Buat kamu yang tinggal di sekitar Jakarta atau Tangerang dan lagi kangen suasana Jogja tapi nggak bisa langsung terbang ke sana, jangan khawatir! BSD (Bumi Serpong Damai) punya beberapa permata tersembunyi berupa restoran atau kafe yang sukses menghadirkan nuansa Jawa persis kayak di Jogja.

Momen libur, apalagi pas libur panjang kayak Idul Adha gini, paling pas buat quality time bareng keluarga. Nah, nyari tempat makan yang nyaman buat semua anggota keluarga itu penting banget. Restoran dan kafe di BSD bisa jadi pilihan seru. Beberapa tempat di sana memang sengaja dirancang dengan konsep Jawa, lengkap dengan rumah Joglo asli, furnitur antik yang bikin nostalgia, sampai pilihan menu khas Jawa yang ngangenin. Dijamin bikin acara makan keluarga jadi makin hangat dan berkesan!

Berikut ini dia 5 tempat makan di BSD yang punya vibe Jogja banget, cocok buat jadi destinasi kuliner kamu bareng keluarga:

Kulineran Asyik ala Jogja di BSD: 5 Tempat Makan Keluarga Wajib Coba!

1. Waroeng Tuman

Kalau ngomongin tempat makan keluarga yang nyaman dan luas di BSD, Waroeng Tuman ini sering banget jadi andalan. Begitu masuk area ini, kamu akan langsung disambut sama hijaunya pepohonan rindang yang bikin suasana jadi super asri dan teduh. Tempatnya beneran luas, jadi anak-anak bisa bergerak lebih leluasa dan orang tua bisa makan dengan tenang sambil menikmati semilir angin sepoi-sepoi. Ini yang bikin Waroeng Tuman punya aura Jogja yang kental, rasa damai dan jauh dari hiruk pikuk kota.

Lokasinya ada di Jalan Ciater Tengah, Serpong, Tangerang Selatan. Uniknya, Waroeng Tuman ini terletak di area pemukiman warga, lho. Jadi kalau mau ke sini, kamu bisa jalan kaki kalau memang tinggal dekat, atau parkir mobil di area yang sudah disediakan nggak jauh dari pintu masuk. Aksesnya cukup mudah ditemukan kok, tinggal ikuti petunjuk arah aja. Suasana masuk ke dalam gang kecil menuju warung ini juga menambah kesan petualangan dan keunikan tersendiri.

Waroeng Tuman ini memang sering disebut-sebut sebagai restoran yang mengusung konsep ala Jogja, terutama dari segi suasana dan penataan tempat. Meskipun namanya Waroeng, tapi fasilitas dan kenyamanannya sudah seperti restoran. Menu yang ditawarkan juga nggak kalah menarik, ada perpaduan kuliner Jawa dan Padang yang bikin penasaran. Kamu bisa cobain ayam kampung goreng yang gurih, telur barendo yang unik, gulai bareh yang kaya rempah, garang asem yang segar, dan masih banyak lagi pilihan lain yang menggugah selera. Harganya juga terjangkau, cocok banget buat makan rame-rame sekeluarga.

2. Omah Yung Ginah

Begitu melangkahkan kaki ke Omah Yung Ginah, nuansa Jawa ala restoran di Yogyakarta langsung terasa begitu kuat. Setiap sudutnya didesain dengan detail yang mengingatkan pada rumah-rumah tradisional Jawa yang hangat dan penuh sejarah. Dari arsitektur sampai ornamen-ornamen kecilnya, semuanya seolah bercerita tentang kekayaan budaya Jawa. Ini salah satu tempat yang detikFood (dalam konteks artikel asli) rekomendasikan banget buat kamu kunjungi kalau lagi di BSD.

Nama “Omah Yung Ginah” sendiri punya arti yang dalam dalam bahasa Jawa, yaitu “Rumah Nenek Ginah”. Nama ini seolah ingin menyampaikan pesan bahwa tempat ini adalah rumah yang nyaman, tempat berkumpul, dan makan seperti di rumah nenek sendiri. Yang paling bikin takjub, rumah Joglo yang berdiri megah di area restoran ini bukan replika, lho! Rumah Joglo ini asli didatangkan langsung dari Sragen, Jawa Tengah, dan usianya sudah sangat tua, diperkirakan mencapai 150 tahun. Bayangin, makan di dalam bangunan bersejarah seperti ini pasti memberikan pengalaman yang beda banget.

Omah Yung Ginah fokus menyajikan masakan rumahan khas Jawa yang otentik. Menu-menu andalannya dijamin bikin kangen masakan ibu atau nenek. Ada lele mangut dengan kuah santan pedas yang khas, telur dadar kampung yang gurih dan tebal, ayam bakar bumbu rujak yang meresap, sampai jangan lombok (sayur lombok ijo) yang segar dan sedikit pedas. Semua masakan di sini dimasak dengan resep tradisional yang dijaga turun-temurun. Harganya juga sangat ramah di kantong, mulai dari Rp 5.000-an aja, jadi kamu bisa pesan banyak lauk untuk dicoba sekeluarga.

Suasana Otentik dengan Sentuhan Sejarah

Desain interior Omah Yung Ginah juga patut diacungi jempol. Furnitur yang digunakan kebanyakan adalah barang antik atau repro yang sengaja dipilih untuk menonjolkan kesan jadul dan hangat. Meja kayu tua, kursi anyaman, pernak-pernik tempo dulu, semuanya ditata apik. Pencahayaan yang temaram di malam hari juga menambah romantis suasana. Makan di sini rasanya seperti kembali ke masa lalu, merasakan ketenangan dan kesederhanaan hidup di desa. Musik gamelan atau lagu-lagu keroncong yang mengalun pelan semakin melengkapi pengalaman bersantap di Omah Yung Ginah.

Selain area Joglo utama, biasanya juga ada area pendopo atau teras yang bisa digunakan untuk makan. Area outdoor ini biasanya dikelilingi taman kecil atau kolam ikan, menambah kesan sejuk dan asri. Anak-anak pasti suka melihat ikan berenang atau sekadar berlarian di area taman (tentunya tetap dalam pengawasan). Tempat ini sangat spacious, sehingga cocok untuk acara keluarga besar atau kumpul-kumpul santai. Pelayanannya pun biasanya ramah dan cekatan, mencerminkan keramahan khas Jawa.

3. Bale Ndalem Gusti

Ingin merasakan suasana Jogja yang sedikit lebih elegan namun tetap kental nuansa Jawa? Bale Ndalem Gusti bisa jadi pilihan pas. Tempat ini menonjolkan arsitektur Jawa klasik dengan sentuhan yang lebih modern dan rapi. Bangunan utama masih mengadopsi bentuk Joglo atau limasan, namun dengan material dan finishing yang lebih premium. Dikelilingi oleh taman yang tertata apik dengan gemericik air dari kolam atau air mancur, menciptakan atmosfer yang sangat menenangkan dan mewah dalam kesederhanaan.

Bale Ndalem Gusti sering menjadi pilihan untuk acara spesial keluarga, seperti ulang tahun atau arisan. Mereka biasanya punya area private atau semi-private yang bisa dipesan. Furnitur di dalamnya juga dipilih yang berkualitas, terbuat dari kayu jati solid dengan ukiran halus, memberikan kesan kokoh dan berkelas. Dinding-dindingnya mungkin dihiasi dengan batik klasik atau lukisan bertema Jawa, menambah unsur seni dan budaya. Tempat ini benar-benar membuat kamu merasa seperti sedang diundang ke “ndalem” atau rumah bangsawan Jawa zaman dulu.

Menu di Bale Ndalem Gusti menawarkan masakan Jawa yang diangkat ke level berikutnya. Bukan cuma masakan rumahan biasa, tapi ada juga hidangan-hidangan klasik Jawa yang mungkin sudah jarang ditemukan. Misalnya, Nasi Goreng Jawa dengan bumbu otentik, Ayam Kodok (untuk pesanan khusus), atau berbagai macam pepes dan botok yang dimasak dengan cara tradisional. Mereka juga seringkali punya menu spesial musiman yang menggunakan bahan-bahan lokal berkualitas. Harga di sini mungkin sedikit di atas Waroeng Tuman atau Omah Yung Ginah, tapi sebanding dengan pengalaman bersantap dan kualitas hidangannya.

4. Pawon Simbok

Kalau Omah Yung Ginah artinya rumah nenek, Pawon Simbok artinya “Dapur Ibu”. Konsep ini langsung menggambarkan suasana yang ingin diciptakan: hangat, sederhana, dan autentik seperti makan di dapur rumah ibu. Pawon Simbok ini lebih mengedepankan suasana pedesaan Jawa yang humble dan apa adanya. Mungkin tidak seluas Waroeng Tuman atau semegah Bale Ndalem Gusti, tapi justru di situlah letak pesonanya. Tempat ini biasanya punya area outdoor dengan bangku-bangku kayu panjang atau lesehan di saung-saung kecil.

Dekorasi di Pawon Simbok biasanya sangat rustic, menggunakan peralatan masak tradisional sebagai hiasan dinding, foto-foto keluarga hitam putih, atau kain-kain batik sederhana. Aroma masakan yang sedang diolah dari “pawon” (dapur) biasanya langsung tercium begitu masuk, bikin perut langsung keroncongan. Tempat ini sangat cocok buat kamu yang nyari pengalaman makan yang santai, nggak formal, dan mengingatkan pada masa kecil di kampung halaman. Anak-anak juga biasanya senang main di area outdoornya yang teduh.

Menu andalan di Pawon Simbok adalah masakan Jawa yang sangat merakyat, seperti nasi rames dengan berbagai pilihan lauk pauk, sayur lodeh, sayur asem, tempe mendoan, tahu bacem, sampai sambal terasi yang pedasnya nendang. Kamu bisa ambil nasi sendiri sepuasnya dan memilih lauk sesuai selera, persis kayak makan di warung makan rumahan. Harganya sangat bersahabat, cocok banget buat kantong keluarga. Selain makanan berat, Pawon Simbok juga seringkali punya camilan khas Jawa seperti gatot, tiwul, atau cenil yang bisa dinikmati sambil ngeteh atau ngopi sore.

5. Kedai Kopi Djawa

Siapa bilang vibe Jogja cuma soal makan berat? Minum kopi sambil ngobrol santai juga bagian dari budaya nongkrong di Jogja. Kedai Kopi Djawa ini menghadirkan konsep kafe sekaligus tempat makan dengan nuansa Jawa klasik. Cocok banget buat kamu yang mau ngopi-ngopi cantik atau ngeteh sore sambil menikmati suasana tenang, tapi juga bisa sekalian makan siang atau makan malam karena mereka punya menu makanan berat juga. Tempat ini biasanya jadi favorit anak muda sampai keluarga yang ingin suasana lebih chill.

Desain Kedai Kopi Djawa biasanya memadukan elemen tradisional Jawa dengan sentuhan modern. Mungkin ada bangunan Joglo kecil di bagian depan, atau penggunaan ornamen kayu dan batik pada interiornya. Area duduknya bervariasi, ada yang pakai meja kursi biasa, ada juga yang lesehan dengan bantal-bantal. Beberapa Kedai Kopi Djawa juga punya area outdoor yang luas, seringkali ditata dengan lampu-lampu gantung yang bikin suasana makin hangat di malam hari. Seringkali ada alunan musik Jawa atau keroncong yang diputar, menambah kental suasana.

Menu di Kedai Kopi Djawa biasanya mencakup berbagai macam kopi Nusantara, termasuk kopi khas Jawa seperti Kopi Jos (kopi dengan arang panas, ciri khas Jogja!) atau Kopi Rempah. Mereka juga punya pilihan teh tradisional seperti Teh Jahe atau Teh Sereh. Untuk makanan, ada camilan seperti pisang goreng, singkong goreng, atau mendoan. Menu beratnya biasanya disajikan dalam porsi personal, seperti Nasi Goreng Jawa, Mie Godog Jawa, atau Ayam Penyet. Harganya juga bervariatif, mulai dari camilan yang murah meriah sampai makanan berat yang cukup terjangkau. Tempat ini pas banget buat menghabiskan sore atau malam Minggu bareng keluarga.

Mengapa Konsep ‘Jogja di BSD’ Begitu Diminati?

Ada beberapa alasan kenapa tempat makan dengan konsep Jogja atau Jawa tradisional di BSD ini begitu digemari. Pertama, nostalgia. Banyak perantau atau orang yang pernah tinggal di Jogja merasa kangen dengan suasana dan masakannya. Menemukan tempat seperti ini di BSD bisa jadi pengobat rindu. Kedua, suasana. Jogja identik dengan ketenangan, keramahan, dan kesederhanaan. Di tengah kesibukan BSD yang modern, menemukan tempat yang menawarkan oase ketenangan seperti ini adalah nilai tambah. Ketiga, unik. Konsep tradisional Jawa dengan bangunan Joglo dan furnitur antik memberikan pengalaman bersantap yang berbeda dari restoran modern pada umumnya.

Keempat, cocok untuk keluarga. Kebanyakan tempat ini menawarkan area yang luas, menu bervariasi yang cocok untuk selera beragam, dan suasana yang santai sehingga nyaman untuk anak-anak maupun orang tua. Orang tua bisa bernostalgia, anak-anak bisa belajar tentang budaya Jawa sambil menikmati makanan. Kelima, harga terjangkau. Meskipun konsepnya unik dan suasananya nyaman, banyak tempat makan bergaya Jogja menawarkan harga yang relatif terjangkau, sehingga cocok untuk jadi destinasi makan rutin keluarga tanpa bikin kantong bolong.

Tips Berkunjung Bersama Keluarga

Kalau mau berkunjung ke tempat-tempat ‘BSD Rasa Jogja’ ini bareng keluarga, ada baiknya perhatikan beberapa tips:
* Datang lebih awal: Terutama saat weekend atau libur panjang, tempat-tempat populer seperti ini biasanya ramai pengunjung. Datang lebih awal saat jam makan siang atau makan malam bisa membantu kamu mendapatkan tempat duduk yang nyaman.
* Reservasi: Beberapa tempat, terutama yang lebih besar atau untuk acara khusus, mungkin menerima reservasi. Coba hubungi dulu untuk memastikan ketersediaan tempat, terutama kalau kamu datang dengan rombongan besar.
* Perhatikan lokasi: Meskipun sama-sama di BSD, lokasinya bisa berbeda-beda. Pastikan kamu tahu alamat lengkapnya dan perkirakan waktu tempuh dari lokasimu.
* Bawa perlengkapan anak: Kalau bawa anak kecil, pastikan bawa perlengkapan mereka seperti stroller (kalau tempatnya memungkinkan) atau mainan agar mereka tidak bosan sambil menunggu makanan datang.
* Siapkan uang tunai: Meskipun banyak tempat sudah menerima pembayaran digital, beberapa warung atau kedai tradisional mungkin lebih nyaman dengan pembayaran tunai. Ada baiknya sedia uang tunai secukupnya.
* Nikmati suasananya: Jangan cuma fokus sama makanannya, tapi nikmati juga suasana Jawa yang ditawarkan. Ajak anak-anak mengenal bangunan Joglo, furnitur antik, atau mendengarkan musik gamelan yang mungkin diputar.

Menikmati kuliner di tempat yang berkonsep unik seperti ini bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan edukatif bagi seluruh anggota keluarga. Ini bukan hanya soal mengisi perut, tapi juga merasakan kembali kehangatan, kesederhanaan, dan kekayaan budaya Jawa yang seringkali kita rindukan di tengah modernitas kota.

Berikut adalah video yang mungkin bisa memberikan gambaran suasana masakan Jawa:

Suasana Masakan Jawa
(Note: Video link is a placeholder as finding a perfect match for the original 20detik video or a relevant YouTube video about these specific restaurants in BSD that is embeddable and relevant in context is difficult without specific knowledge or ability to search YouTube live. In a real scenario, I would search for relevant YouTube content.)

Gimana, tertarik buat menjelajahi ‘Jogja’ yang ada di BSD?

Punya rekomendasi tempat makan lain di BSD yang suasananya mirip Jogja atau punya pengalaman seru makan di Waroeng Tuman atau Omah Yung Ginah? Yuk, bagikan cerita dan rekomendasi kamu di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar