Lagi Banyak Musibah? Amalkan Doa Qunut Nazilah Ini Yuk!

Table of Contents

Doa Qunut Nazilah saat Musibah

Hai teman-teman! Belakangan ini, rasanya kok banyak banget ya berita kurang enak didengar, apalagi yang datang dari berbagai belahan dunia. Kita lihat ada musibah, konflik, dan hal-hal berat lainnya yang menimpa saudara-saudara kita. Kondisi di Timur Tengah, misalnya, masih aja memanas. Perang antara Iran dan Israel sempat bikin deg-degan, ditambah lagi aksi yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina yang bikin hati miris.

Melihat kondisi kayak gini, Dewan Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DPP-DMI) merasa perlu mengajak kita semua buat sama-sama berdoa. Mereka mengeluarkan surat edaran resmi, lho, yang isinya mengimbau umat Islam di Indonesia buat ngelakuin yang namanya Qunut Nazilah. Imbauan ini spesifik ditujukan buat mendoakan kondisi di Timur Tengah, khususnya kemerdekaan Palestina dan keselamatan seluruh umat Islam di dunia. Surat edaran bernomor 104.D/III/SE/PP-DMI/VI/2025 ini diteken langsung sama Ketum DMI, Bapak Jusuf Kalla (JK), dan Sekjend DMI, Rahmat Hidayat.

Mereka mengajak pengurus DMI, pengurus masjid/mushalla, sampai seluruh umat Islam buat ngamalin Qunut Nazilah ini. Bisa dilakuin waktu shalat Jumat atau bahkan sendirian. Tujuannya jelas, memohon pertolongan dan perlindungan Allah SWT di tengah banyaknya musibah yang terjadi. Mungkin di lingkungan sekitar kita juga lagi ada cobaan, entah itu bencana alam kecil, penyakit, atau masalah lainnya. Nah, di saat-saat sulit seperti inilah Qunut Nazilah sangat dianjurkan.

Tapi, sebenernya Qunut Nazilah itu apa sih? Bedanya apa sama doa qunut biasa yang kita baca di shalat Subuh? Terus gimana cara ngamalinnya? Yuk, kita bahas lebih lanjut.

Apa Sih Qunut Nazilah Itu?

Secara bahasa, kata “qunut” itu punya beberapa arti, bisa berarti taat, diam, atau juga berdoa. Sementara itu, kata “nazilah” mengacu pada musibah besar atau malapetaka yang menimpa manusia secara luas. Jadi, Qunut Nazilah secara gampangnya bisa diartikan sebagai doa yang dipanjatkan untuk menghadapi musibah atau bencana yang besar.

Doa ini bukan doa harian biasa, tapi doa khusus yang diamalkan saat umat Islam menghadapi situasi darurat, kesulitan yang meluas, bencana alam, wabah penyakit yang parah, serangan musuh, atau kondisi buruk lainnya yang menimpa banyak orang. Tujuannya semata-mata buat memohon perlindungan Allah SWT, pertolongan-Nya, dan keselamatan dari malapetaka yang sedang terjadi.

Qunut Nazilah ini punya sejarah panjang dalam praktik Islam. Rasulullah SAW sendiri pernah mengamalkannya. Ada beberapa riwayat hadits yang mencatat peristiwa-peristiwa ketika beliau atau para sahabat membaca doa Qunut Nazilah. Salah satunya adalah saat ada sekelompok sahabat dari suku tertentu yang dikirim untuk berdakwah, tapi malah dibunuh secara keji oleh kaum musyrikin. Nabi Muhammad SAW sangat sedih dan marah atas pengkhianatan ini, lalu beliau membaca Qunut Nazilah selama sebulan penuh dalam shalat fardhu untuk mendoakan kebinasaan bagi orang-orang yang melakukan kejahatan tersebut dan mendoakan para sahabat yang syahid.

Jadi, Qunut Nazilah ini adalah bentuk tindakan spiritual ketika umat Islam dihadapkan pada situasi di luar kendali manusia, di mana kekuatan dan pertolongan Allah SWT menjadi satu-satunya harapan. Ini adalah pengakuan bahwa sebesar apapun musibah itu, Allah Maha Kuasa untuk menghilangkan atau meringankannya.

Kapan Sebaiknya Membaca Qunut Nazilah?

Nah, berdasarkan sejarah dan tuntunan syariat, Qunut Nazilah ini dianjurkan untuk dibaca ketika ada nazilah, yaitu musibah atau bencana besar yang sifatnya umum, menimpa banyak orang, dan dirasakan dampaknya secara luas. Contohnya:

  • Bencana alam dahsyat seperti gempa bumi besar, tsunami, banjir bandang, gunung meletus yang memakan banyak korban.
  • Wabah penyakit menular yang menyebar luas dan membahayakan jiwa banyak orang (seperti pandemi).
  • Konflik bersenjata, peperangan, atau serangan dari musuh yang mengancam keselamatan umat Islam.
  • Krisis kemanusiaan yang parah, kelaparan, atau penindasan yang menimpa suatu kaum.
  • Situasi lain yang secara umum dianggap sebagai nazilah dan menimbulkan kesulitan besar bagi umat.

Imbauan dari DMI untuk Qunut Nazilah terkait kondisi Timur Tengah sangat relevan karena situasi di sana, khususnya yang menimpa rakyat Palestina, bisa dikategorikan sebagai nazilah. Ada peperangan, penindasan, dan krisis kemanusiaan yang memerlukan doa dan pertolongan dari Allah SWT.

Penting dicatat bahwa Qunut Nazilah ini berbeda dengan Qunut Subuh yang dibaca setiap hari pada shalat Subuh menurut sebagian mazhab. Qunut Nazilah hanya dibaca saat ada sebabnya, yaitu ketika terjadi musibah atau bencana besar. Ketika musibah itu sudah berlalu atau mereda, bacaan Qunut Nazilah ini dihentikan.

Bagaimana Tata Cara Membaca Qunut Nazilah?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait tata cara pelaksanaan Qunut Nazilah:

  1. Waktu Pelaksanaan: Qunut Nazilah ini biasanya dibaca pada rakaat terakhir dari shalat fardhu, yaitu shalat lima waktu (Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya).
  2. Posisi: Doa Qunut Nazilah dibaca saat iktidal, yaitu posisi berdiri tegak setelah rukuk, sebelum melakukan sujud pertama.
  3. Volume Suara: Cara membacanya tergantung pada jenis shalatnya.
    • Untuk shalat jahriyah (yang disunnahkan mengeraskan suara, seperti Subuh, Maghrib, dan Isya), doa Qunut Nazilah dibaca dengan suara keras, baik oleh imam maupun saat shalat sendirian.
    • Untuk shalat sirriyah (yang disunnahkan tidak mengeraskan suara, seperti Dzuhur dan Ashar), doa Qunut Nazilah dibaca dengan suara pelan, baik oleh imam maupun saat shalat sendirian.
  4. Berjamaah atau Sendiri: Qunut Nazilah bisa dilakukan secara berjamaah (dipimpin oleh imam dan makmum mengamininya) maupun sendirian. Imam dianjurkan membaca doa ini dan makmum mengamini setiap kalimat doa yang dibaca imam. Jika shalat sendiri, baca doa tersebut seperti biasa.
  5. Durasi: Qunut Nazilah dianjurkan dibaca selama musibah atau nazilah tersebut masih berlangsung dan dampaknya masih dirasakan.

Tata cara ini bersandar pada praktik yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan diamalkan oleh para sahabat, sebagaimana disebutkan dalam riwayat-riwayat hadits yang shahih.

Bacaan Doa Qunut Nazilah

Berikut adalah lafazh doa Qunut Nazilah yang sering diamalkan, beserta transliterasi dan artinya:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرُكَ وَلَا نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ إِنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ

Transliterasi:

Allahumma inna nasta‘inuka wa nastaghfiruk, wa nastahdika wa nu’minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsni alaikal khaira kullahu nasykuruka wa la nakfuruk, wa nakhla‘u wa natruku man yafjuruk. Allahumma iyyaka na‘budu, wa laka nushalli wa nasjud, wa ilaika nas‘a wa nahfid, narju rahmataka wa nakhsya adzabak, inna adzabakal jidda bil kuffari mulhaq.

Arti:

Ya Allah, kami memohon pertolongan-Mu, ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu. Kami beriman kepada-Mu, bertawakal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari nikmat-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan orang yang mendurhakai-Mu.

Ya Allah, hanya kepada-Mu kami menyembah, kepada-Mu kami hadapkan salat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengharapkan rahmat-Mu dan takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.

Doa ini berisi pengakuan kelemahan diri di hadapan Allah, permohonan ampunan, permohonan petunjuk, pernyataan keimanan dan tawakal, serta pujian kepada Allah. Dilanjutkan dengan pernyataan bahwa hanya kepada Allah kita beribadah, shalat, dan bersujud, serta hanya kepada-Nya kita berharap dan merasa takut. Di akhir, disebutkan bahwa siksa Allah yang pedih hanya akan menimpa orang-orang yang ingkar (kafir).

Ketika membaca doa ini dalam konteks musibah, kita bisa menambahkan permohonan spesifik terkait musibah yang sedang dihadapi setelah membaca doa qunut nazilah yang umum ini. Misalnya, mendoakan agar bencana segera berakhir, agar korban diberikan kekuatan dan ketabahan, agar keadilan ditegakkan bagi yang tertindas, atau agar perdamaian tercipta.

Mengapa Qunut Nazilah Penting Saat Musibah?

Mengamalkan Qunut Nazilah saat musibah itu punya makna yang dalam banget, lho. Ini bukan sekadar ritual, tapi manifestasi keimanan kita.

Pertama, ini adalah bentuk pengakuan keterbatasan diri manusia di hadapan kekuasaan Allah SWT. Saat musibah besar datang, seringkali kita merasa tidak berdaya. Kekuatan kita sebagai manusia sangat terbatas untuk menghadapinya. Dengan berdoa, terutama dengan Qunut Nazilah, kita menunjukkan bahwa kita sadar akan kelemahan kita dan bahwa satu-satunya yang bisa memberikan pertolongan sejati hanyalah Allah SWT.

Kedua, ini adalah wujud ketergantungan (tawakal) total kepada Allah. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk menghadapi musibah, tapi setelah itu, kita menyerahkan hasilnya kepada Allah. Kita percaya bahwa Allah mendengar doa hamba-Nya dan memiliki rencana terbaik.

Ketiga, Qunut Nazilah, terutama saat dilakukan berjamaah, memperkuat rasa persaudaraan dan solidaritas di antara umat Islam. Ketika kita semua mengangkat tangan dan memanjatkan doa yang sama untuk saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, itu menciptakan ikatan batin yang kuat. Kita merasakan penderitaan mereka dan ikut berusaha membantu lewat doa. Ini adalah kekuatan kolektif yang luar biasa.

Keempat, doa ini menumbuhkan harapan dan ketenangan di hati orang-orang yang membacanya dan yang didoakannya. Di tengah situasi penuh ketidakpastian dan ketakutan, berdoa bisa menjadi penenang jiwa, mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian dan bahwa ada Dzat Yang Maha Kuasa yang selalu siap mendengarkan permohonan kita.

Kelima, dalam konteks konflik seperti yang terjadi di Palestina, Qunut Nazilah adalah senjata spiritual bagi umat Islam. Selain upaya lahiriah, kita punya senjata doa yang tak kalah dahsyatnya. Kita memohon kepada Allah agar memberikan kekuatan kepada mereka yang berjuang, meringankan penderitaan yang tertindas, dan memberikan keadilan.

Qunut Nazilah vs Qunut Subuh: Apa Bedanya?

Kadang ada kebingungan antara Qunut Nazilah dan Qunut Subuh. Keduanya memang sama-sama dibaca saat iktidal setelah rukuk dalam shalat, tapi ada perbedaan mendasar:

  • Sebab Pembacaan: Qunut Subuh dibaca setiap hari pada rakaat kedua shalat Subuh (menurut sebagian mazhab, seperti Syafi’i), terlepas dari ada tidaknya musibah. Sementara Qunut Nazilah hanya dibaca ketika terjadi musibah atau nazilah yang menimpa umat secara luas.
  • Waktu Shalat: Qunut Subuh spesifik hanya di shalat Subuh. Qunut Nazilah bisa dibaca di semua shalat fardhu (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh) selama musibah masih berlangsung.
  • Lafazh Doa: Lafazh doa Qunut Subuh dan Qunut Nazilah bisa berbeda, meskipun kadang ada lafazh Qunut Nazilah yang mirip atau bahkan sama dengan Qunut Subuh (seperti yang dicontohkan di atas). Namun, inti dari Qunut Nazilah adalah doa yang spesifik memohon perlindungan dan pertolongan dari musibah yang sedang terjadi.

Jadi, ketika ada imbauan Qunut Nazilah, itu artinya kita dianjurkan untuk membaca doa tersebut pada semua shalat fardhu, bukan hanya Subuh, dan niatnya adalah khusus untuk musibah yang sedang melanda.

Mari Berdoa Bersama

Imbauan dari DMI ini mengingatkan kita pentingnya peran doa dalam kehidupan umat Islam, apalagi saat menghadapi cobaan. Kondisi di Timur Tengah memang membutuhkan perhatian dan dukungan kita, dan salah satu bentuk dukungan paling mendasar adalah doa.

Selain mendoakan saudara-saudara kita di Palestina dan Timur Tengah, kita juga bisa mengamalkan Qunut Nazilah ini untuk musibah lain yang mungkin terjadi di sekitar kita atau di belahan dunia lain. Intinya, kapan pun umat Islam menghadapi kesulitan besar yang meluas, doa ini relevan untuk diamalkan.

Mari kita ambil waktu sejenak dalam setiap shalat fardhu kita untuk memanjatkan doa Qunut Nazilah. Mohonlah kekuatan, perlindungan, dan pertolongan dari Allah SWT bagi diri kita, keluarga kita, masyarakat kita, dan seluruh umat Islam di dunia yang sedang tertimpa musibah. Semoga doa-doa kita didengar dan dikabulkan oleh Allah SWT.

Bagaimana pendapatmu tentang imbauan Qunut Nazilah ini? Sudahkah kamu mulai mengamalkannya? Yuk, share pengalaman atau pandanganmu di kolom komentar!

Posting Komentar