Bikin Nangis! 10 Novel Persahabatan Terbaik yang Wajib Kamu Baca

Table of Contents

Novel Persahabatan Terbaik

Menjelajahi Makna Persahabatan Lewat Halaman Buku

Novel tentang persahabatan itu ibarat harta karun. Di dalamnya, kita bisa menemukan banyak banget pelajaran berharga, mulai dari arti kesetiaan, ketulusan, sampai gimana cara saling dukung di saat susah maupun senang. Membaca kisah-kisah persahabatan di novel juga seru buat ngisi waktu luang, plus bisa nambah wawasan kita tentang hubungan antarmanusia.

Di Indonesia sendiri, udah banyak banget novel keren yang mengangkat tema persahabatan. Para penulis kaliber nasional kita jago banget meramu cerita yang bikin hati hangat, kadang juga bikin mata berkaca-kaca. Novel-novel ini enggak cuma menghibur, tapi juga seringkali relate banget sama pengalaman kita sehari-hari.

Nah, kalau kamu lagi cari rekomendasi novel Bahasa Indonesia tentang persahabatan yang nyentuh banget, pas banget nih! Kita udah kumpulin daftar sepuluh novel terbaik yang sayang banget kalau kamu lewatkan. Siap-siap baper dan mungkin teringat sama sahabat-sahabat terbaikmu, ya!

Rekomendasi Novel Persahabatan yang Bakal Bikin Kamu Terharu

Berikut adalah sepuluh novel tentang persahabatan yang udah dikurasi dari berbagai sumber. Setiap novel punya keunikannya masing-masing, menawarkan sudut pandang yang berbeda tentang indahnya sebuah pertemanan. Yuk, simak daftarnya dan siap-siap nambahin ke daftar bacaanmu!

1. Laskar Pelangi (Andrea Hirata)

Novel Laskar Pelangi Andrea Hirata

Siapa sih yang enggak kenal Laskar Pelangi? Novel ikonik karya Andrea Hirata yang terbit tahun 2005 ini memang wajib banget dibaca kalau ngomongin persahabatan, apalagi yang berlatar sekolah. Kisahnya ringan, menyenangkan, tapi punya makna yang dalam banget. Saking populernya, novel ini bahkan sampai diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama, dan sukses besar!

Novel ini bercerita tentang sekelompok sebelas anak yang tinggal di Belitung. Mereka punya persahabatan yang tulus dan luar biasa kuat, meski hidup dalam keterbatasan ekonomi. Yang paling bikin kagum, semangat mereka buat sekolah itu luar biasa. Mereka rela berjuang demi bisa terus menimba ilmu di sebuah sekolah yang nyaris dibubarkan. Kegigihan mereka dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari sambil tetap menjalani masa kecil dengan bahagia beneran menginspirasi.

Persahabatan Laskar Pelangi mengajarkan kita tentang pentingnya kebersamaan, mimpi, dan kekuatan semangat pantang menyerah. Mereka saling menguatkan, berbagi cita-cita, dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. Novel ini adalah bukti bahwa persahabatan sejati bisa tumbuh di mana saja, bahkan di tengah kondisi yang paling sulit sekalipun, dan bisa jadi kekuatan terbesar untuk meraih impian.

2. Orang-Orang Biasa (Andrea Hirata)

Novel Orang-Orang Biasa Andrea Hirata

Andrea Hirata memang jagonya bikin cerita persahabatan yang nyentil. Selain Laskar Pelangi, ada juga novel Orang-Orang Biasa yang rilis tahun 2019. Novel ini masih mengangkat tema pendidikan, tapi dari sudut pandang yang berbeda dan lebih ‘nekat’. Ceritanya tentang sepuluh sahabat yang udah dewasa, mereka merencanakan sesuatu yang enggak biasa demi membantu salah satu anak dari kelompok mereka bisa sekolah kedokteran.

Sepuluh sahabat ini punya latar belakang ‘biasa’ aja, dan mereka memutuskan buat merampok saat pawai kemerdekaan. Aksi ekstrem ini mereka lakukan semata-mata karena kepedulian mereka terhadap nasib Aini, anaknya Dinah, yang punya potensi tapi terbentur biaya untuk meraih pendidikan tinggi. Novel ini secara satir memotret kurangnya perhatian masyarakat terhadap nasib orang miskin, terutama dalam hal akses pendidikan.

Melalui kisah persahabatan yang penuh loyalitas ini, Andrea Hirata menunjukkan betapa sulitnya orang miskin mendapat akses pendidikan yang layak. Keterbatasan ini bahkan bisa mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan tindakan di luar batas demi masa depan orang yang mereka sayangi. Novel ini adalah campuran unik dari drama, komedi, dan kritik sosial yang dibalut dalam cerita persahabatan yang tak biasa.

3. 5 Cm (Donny Dhirgantoro)

Novel 5 Cm Donny Dhirgantoro

Kalau ngomongin novel persahabatan yang legendaris, 5 Cm karya Donny Dhirgantoro jelas enggak bisa dilewatin. Novel yang rilis tahun 2005 ini udah hampir dua puluh tahun, tapi ceritanya masih nempel di hati banyak pembaca. Bahkan, novel ini juga sukses besar saat diadaptasi ke film layar lebar, bikin banyak orang makin kenal sama kisah persahabatan lima sekawan ini.

5 Cm terinspirasi dari kisah nyata sang penulis, menceritakan tentang lima sahabat karib yang udah berteman lebih dari sepuluh tahun. Saking dekatnya, mereka hampir enggak pernah melewatkan akhir pekan tanpa kumpul bareng. Setiap hari mereka habiskan bersama, berbagi tawa, cerita, dan impian.

Namun, sampai pada satu titik, mereka ngerasa jenuh dengan rutinitas kebersamaan yang terus-menerus. Akhirnya, mereka membuat keputusan unik: untuk sementara waktu mereka akan rehat dan enggak berkomunikasi sama sekali, menjauh satu sama lain selama beberapa bulan. Setelah masa itu berlalu, mereka sepakat buat bertemu kembali dan melakukan sebuah perjalanan yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Perjalanan mendaki gunung ini jadi simbol dari tantangan dan impian yang harus mereka hadapi bersama, dengan meletakkan impian itu tepat 5 cm di depan kening, seperti judulnya. Kisah persahabatan mereka mengajarkan tentang pentingnya memberi ruang satu sama lain, kekuatan impian, dan bagaimana persahabatan sejati bisa jadi bekal terhebat dalam mengarungi tantangan hidup.

4. Negeri 5 Menara (Ahmad Fuadi)

Novel Negeri 5 Menara Ahmad Fuadi

Negeri 5 Menara yang ditulis Ahmad Fuadi (rilis 2009) menawarkan kisah persahabatan yang unik banget, berlatar dunia pesantren modern. Novel ini berhasil membuka mata banyak orang tentang kehidupan di balik dinding pesantren yang mungkin belum banyak diketahui. Ceritanya berpusat pada enam orang sahabat yang tinggal di Pondok Madani (PM), sebuah pesantren yang punya aturan dan tradisi khas.

Keenam sahabat ini berasal dari daerah yang berbeda-beda di seluruh Indonesia, membawa latar belakang budaya dan bahasa yang beragam. Namun, di Pondok Madani, mereka bertemu dan membentuk ikatan persahabatan yang kuat. Mereka belajar untuk memahami satu sama lain, melewati suka duka kehidupan santri bersama, dan saling mendukung dalam meraih impian. Kata kunci persahabatan mereka adalah “Man Jadda Wajada”, siapa bersungguh-sungguh akan berhasil, sebuah mantra yang mereka pegang teguh.

Novel ini menggambarkan bagaimana persahabatan bisa jadi jangkar di tengah lingkungan baru yang asing. Mereka berbagi rahasia, saling menguatkan saat rindu rumah, dan bersama-sama mengejar cita-cita yang seolah terbentang di balik menara-menara pesantren. Negeri 5 Menara adalah kisah inspiratif tentang persahabatan lintas daerah, ketekunan, dan keyakinan bahwa tidak ada impian yang terlalu tinggi jika diusahakan bersama-sama.

5. Perahu Kertas (Dee Lestari)

Novel Perahu Kertas Dee Lestari

Dee Lestari, salah satu penulis ternama Indonesia, punya novel berjudul Perahu Kertas (2004) yang menggabungkan kisah persahabatan dengan romansa. Ceritanya berputar di sekitar dua tokoh utama, Keenan dan Kugy. Keenan adalah seorang pemuda yang punya bakat luar biasa dalam melukis, tapi dia harus menghadapi dilema antara passion-nya dengan harapan keluarga. Sementara itu, Kugy adalah mahasiswi sastra yang penuh imajinasi liar, dia punya kebiasaan menulis dongeng dan mengirimkannya lewat perahu kertas.

Pertemuan mereka memicu ikatan yang unik. Awalnya sebagai sahabat, mereka saling menginspirasi dan menemukan sisi lain diri mereka yang selama ini terpendam. Keenan terpesona dengan dunia imajinasi Kugy, sementara Kugy menemukan keberanian untuk mengekspresikan diri melalui seni Keenan. Namun, seiring berjalannya waktu, perasaan yang lebih dalam pun muncul, membuat hubungan persahabatan mereka jadi rumit.

Novel ini dengan apik menyoroti perjuangan kedua tokoh utama dalam mengejar impian mereka dan menghadapi lika-liku kehidupan, termasuk soal cinta dan pilihan karier. Melalui kisah Keenan dan Kugy, pembaca diajak merenungkan tentang arti sebenarnya dari persahabatan, cinta, dan betapa pentingnya berani mengikuti kata hati dan mengejar apa yang benar-benar membuat kita bahagia, meskipun kadang pilihan itu sulit.

6. SagaraS (Tere Liye)

Novel SagaraS Tere Liye Serial Bumi

Buat para penggemar berat serial Bumi karya Tere Liye, petualangan di dunia paralel itu memang selalu menegangkan dan bikin penasaran, ya. Nah, kalau kamu ngikutin kisah Raib, Seli, dan Ali, novel SagaraS yang terbit tahun 2022 ini jadi bagian penting yang enggak boleh dilewatin. Novel ini melanjutkan petualangan trio ini dan banyak mengungkap misteri yang udah lama bikin pembaca bertanya-tanya.

Di SagaraS, fokus ceritanya sedikit banyak tertuju pada misteri keluarga Ali, si genius yang sering bikin ulah tapi setia kawan. Raib dan Seli, dua sahabat setianya, ikut membantu Ali menelusuri asal-usulnya dan mengungkap rahasia besar. Perjalanan mereka menuju Klan SagaraS sama sekali enggak mudah. Mereka harus menghadapi berbagai rintangan dan musuh yang kuat, termasuk Ksatria No. 1 yang misterius dan tangguh.

Novel ini bener-bener menguji kekompakan, kemampuan, dan ketangkasan persahabatan Raib, Seli, dan Ali. Mereka harus saling percaya, mengandalkan kekuatan satu sama lain, dan menggunakan kemampuan unik mereka bersama-sama untuk bisa bertahan dan mencapai tujuan. SagaraS menunjukkan bahwa di tengah petualangan paling berbahaya sekalipun, persahabatan yang solid adalah kunci utama untuk menghadapi segala tantangan. Novel ini cocok banget buat kamu yang suka genre fantasi dengan bumbu persahabatan yang kuat.

7. Na Willa (Reda Gaudiamo)

Novel Na Willa Reda Gaudiamo

Na Willa (2018) adalah novel karya Reda Gaudiamo, seorang penulis kelahiran Surabaya. Novel ini menceritakan kisah dari sudut pandang seorang anak perempuan kecil keturunan Tionghoa yang digambarkan sangat pintar dan cerdik. Sayangnya, karena ciri fisiknya, yaitu ukuran matanya yang sipit, tokoh utama ini sering jadi bahan ledekan teman-teman sebayanya di sekolah.

Gaya penulisan Reda Gaudiamo dalam novel ini terasa sangat personal dan mampu membawa pembaca bernostalgia ke masa kecil. Kita diajak melihat dunia dari mata seorang anak, lengkap dengan segala kepolosan dan kepekaannya. Novel ini menggambarkan beragam aktivitas sederhana yang mungkin kita alami saat kecil, seperti bermain bersama teman-teman, momen belajar di sekolah, sampai saat kena omelan orang tua karena kenakalan kecil.

Namun, di balik kisah masa kecil yang manis itu, Na Willa juga sarat akan pesan sosial yang relevan dengan kondisi masyarakat hingga kini. Novel ini secara halus menyentil isu diskriminasi dan bullying yang dialami anak-anak berdasarkan penampilan fisik atau latar belakang etnis. Novel persahabatan ini, meski singkat, berhasil menyampaikan pesan penting tentang penerimaan diri, empati, dan bagaimana persahabatan bisa jadi pelipur lara di tengah perlakuan tidak menyenangkan dari lingkungan sekitar.

8. Travelers’ Tale (Adhitya Mulya)

Novel Travelers’ Tale Adhitya Mulya

Kalau kamu suka 5 Cm karena kisahnya tentang persahabatan yang dibalut petualangan dan perjalanan, kemungkinan besar kamu juga akan suka dengan Travelers’ Tale karya Adhitya Mulya. Novel yang terbit tahun 2007 ini punya tema yang mirip, yaitu tentang sekelompok sahabat yang terjalin kuat lewat perjalanan hidup mereka.

Travelers’ Tale bercerita tentang empat orang sahabat yang udah berteman sejak lama banget, bahkan mungkin sejak masa kuliah atau awal karier. Mereka punya ikatan yang kuat dan sering menghabiskan waktu bersama. Namun, seiring berjalannya waktu dan tuntutan pekerjaan, keempat sahabat ini terpaksa berpisah dan menjalani hidup masing-masing di kota atau negara yang berbeda. Komunikasi jadi jarang, pertemuan jadi sulit.

Setelah sekian lama tenggelam dalam dunia dan kesibukan masing-masing, ada kabar baik yang menyatukan mereka kembali: salah satu dari mereka akan menikah. Momen bahagia ini jadi alasan sempurna bagi keempat sahabat ini untuk berkumpul lagi. Namun, reuni setelah sekian lama justru jadi ujian tersendiri bagi persahabatan mereka. Apakah mereka masih sama? Apakah jarak dan waktu mengubah segalanya? Novel ini mengeksplorasi dinamika persahabatan di usia dewasa, bagaimana kesibukan hidup bisa merenggangkan ikatan, dan usaha yang dibutuhkan untuk tetap menjaga bara persahabatan itu tetap menyala meski terpisah jarak dan waktu.

9. Jalan Tak Ada Ujung (Mochtar Lubis)

Novel Jalan Tak Ada Ujung Mochtar Lubis

Meskipun mungkin enggak sepopuler novel-novel lain di daftar ini di kalangan pembaca muda, Jalan Tak Ada Ujung (1952) karya sastrawan besar Mochtar Lubis adalah novel tentang persahabatan Indonesia yang punya nilai historis dan makna yang dalam banget. Novel klasik ini berlatar masa perjuangan kemerdekaan, dan ceritanya bukan cuma tentang perang, tapi juga tentang perjuangan batin dan ikatan antarmanusia.

Novel ini berfokus pada persahabatan antara Guru Isa, seorang guru yang penakut dan cemas, dengan Hazil, seorang pejuang gerilya yang berani. Di tengah situasi perang dan pendudukan yang penuh ketegangan, Guru Isa terlibat secara tidak langsung dalam kegiatan perlawanan berkat pengaruh Hazil. Persahabatan mereka yang tidak biasa ini mengajarkan banyak hal: tentang keberanian yang bisa menular, kepercayaan yang tak tergoyahkan pada sahabat, dan rasa cinta tanah air yang bisa tumbuh bahkan pada orang yang paling penakut sekalipun.

Mochtar Lubis menulis novel ini dengan bahasa yang relatif mudah dipahami, meski mengangkat tema yang cukup berat. Jalan Tak Ada Ujung bukan cuma potret sejarah, tapi juga kritik tajam bagi masyarakat, terutama kaum muda pada masanya (dan mungkin juga masa kini), yang cenderung apatis atau mengabaikan apa yang terjadi di sekitar mereka. Novel ini menunjukkan bagaimana persahabatan bisa jadi sumber kekuatan untuk menghadapi ketakutan dan berani mengambil sikap di tengah situasi sulit.

10. Laut Bercerita (Leila S. Chudori)

Novel Laut Bercerita Leila S. Chudori

Rekomendasi novel persahabatan terakhir yang wajib kamu baca adalah Laut Bercerita (2017) karya Leila Salikha Chudori. Leila S. Chudori bukan hanya dikenal sebagai wartawan senior yang handal, tapi juga penulis fiksi yang piawai meramu cerita dengan tema-tema kuat seperti persahabatan, percintaan, kekeluargaan, dan terutama, rasa kehilangan serta ingatan sejarah.

Laut Bercerita mengambil latar waktu akhir 1990-an dan awal 2000-an, sebuah periode penting dan kelam dalam sejarah Indonesia. Novel ini bercerita tentang Biru Laut, seorang mahasiswa aktivis yang mendadak hilang bersama beberapa temannya. Kisah ini diceritakan dari dua sudut pandang: sudut pandang Laut sendiri saat masih hidup dan berjuang bersama teman-teman aktivisnya, serta sudut pandang Asmara Jati, adik Laut, yang harus menghadapi kenyataan pahit dan berjuang mencari keadilan dan kebenaran atas hilangnya sang kakak dan kawan-kawannya.

Persahabatan dalam novel ini digambarkan sangat erat dan ideologis. Para aktivis muda ini berjuang bersama demi keadilan dan demokrasi, mereka adalah ‘keluarga’ yang saling menjaga dan menguatkan di tengah ancaman dan bahaya yang mengintai. Laut Bercerita bukan hanya kisah persahabatan yang menyentuh, tapi juga ajakan bagi pembaca untuk enggak melupakan sejarah kelam bangsa ini. Novel ini akan mengaduk emosi kamu, membuat kamu merasakan betapa berharganya sebuah persahabatan yang dibangun di atas perjuangan dan keyakinan yang sama, serta betapa pedihnya kehilangan orang-orang terkasih.

Beragam Kisah Persahabatan yang Menginspirasi

Sepuluh novel di atas menawarkan berbagai macam potret persahabatan. Ada persahabatan masa kecil yang penuh kepolosan dan mimpi, persahabatan di tengah keterbatasan, persahabatan yang diuji jarak dan waktu, persahabatan yang tumbuh di tengah perjuangan meraih impian, hingga persahabatan yang terjalin kuat karena keyakinan dan tujuan yang sama dalam menghadapi tantangan sosial dan politik.

Setiap cerita punya kekuatan sendiri dalam menunjukkan betapa pentingnya kehadiran seorang sahabat dalam hidup kita. Mereka bisa jadi tempat bersandar, sumber tawa, pendukung impian, bahkan rekan seperjuangan dalam menghadapi kerasnya hidup. Membaca novel-novel ini bukan cuma menghibur, tapi juga bisa mengingatkan kita untuk lebih menghargai orang-orang terdekat yang selalu ada buat kita.

Sebagai karya sastra, novel terbukti punya kekuatan luar biasa dalam mengasah empati, memperkaya sudut pandang, dan tentunya, membuat hari-hari kita jadi lebih berwarna dan menyenangkan. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai baca salah satu (atau semua!) novel persahabatan rekomendasi ini di waktu luangmu.

Gimana, dari daftar novel di atas, ada yang sudah pernah kamu baca? Atau mungkin ada novel persahabatan favorit lainnya yang belum masuk daftar ini? Share di kolom komentar yuk, biar kita bisa nambah rekomendasi bacaan seru lainnya!

Posting Komentar