Keren! Mahasiswa UNNES Beri Hadiah Media Pembelajaran Biografi ke SMK N 3 Semarang

Daftar Isi

Keren! Mahasiswa UNNES Beri Hadiah Media Pembelajaran Biografi ke SMK N 3 Semarang

Mahasiswa kece dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang (UNNES) baru saja bikin gebrakan positif. Mereka nggak cuma belajar di kelas, tapi langsung turun tangan ke lapangan. Tepatnya, mereka menyerahkan segudang media pembelajaran inovatif ke SMK Negeri 3 Semarang pada tanggal 20 Juni 2025 lalu.

Kegiatan keren ini bukan sekadar bagi-bagi, tapi ini adalah bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat yang rutin dilakukan perguruan tinggi. Selain itu, ini juga bentuk nyata dari implementasi pembelajaran berbasis proyek yang digalakkan di lingkungan kampus UNNES. Mahasiswa diberi kesempatan untuk merancang dan menciptakan sesuatu yang meaningful, lalu hasilnya bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh sekolah. Proyek semacam ini memang penting banget buat menjembatani teori di kampus dengan praktik di dunia nyata.

Ragam Media Pembelajaran Inovatif untuk Biografi

Nggak main-main, media pembelajaran yang diserahkan ini bervariasi banget. Ada media visual yang pastinya bikin mata melek, ada juga media audiovisual yang menggabungkan gambar dan suara, bikin belajar makin asyik. Mereka juga menyiapkan media tiga dimensi (3D) yang bisa dipegang dan dilihat dari berbagai sudut, serta aplikasi interaktif yang bisa diakses lewat gadget.

Semua media ini fokus pada satu materi yang kadang dianggap “berat” sama siswa, yaitu teks biografi. Teks biografi ini kan penting banget untuk dipelajari, biar siswa bisa tahu kisah hidup tokoh-tokoh inspiratif, mengambil pelajaran dari pengalaman mereka, dan memahami latar belakang sejarah atau sosial yang membentuk tokoh tersebut. Tapi, kalau cuma baca dari buku teks, kadang terasa membosankan. Nah, media-media inovatif ini hadir sebagai solusi jitu!

Detail Media yang Bikin Penasaran

Mari kita bedah satu per satu media yang diserahkan ini. Untuk media visual, kemungkinan besar mencakup poster-poster informatif, infografis menarik tentang garis waktu kehidupan tokoh, atau bahkan komik strip biografi singkat yang mudah dicerna. Media-media ini dirancang dengan desain grafis yang up-to-date dan penuh warna, biar siswa SMK yang identik dengan gaya belajar visual lebih tertarik. Informasi penting seperti tanggal lahir, tanggal wafat, karya-karya besar, dan kontribusi tokoh disajikan secara ringkas dan menarik.

Selanjutnya, ada media audiovisual. Ini bisa berupa video pendek berdurasi 5-10 menit tentang profil singkat tokoh biografi, klip audio wawancara (kalau ada rekaman lama) atau dramatisasi penggalan hidup tokoh. Format video atau audio sangat cocok untuk siswa yang punya gaya belajar auditori dan kinestetik, karena mereka bisa mendengar dan melihat langsung. Video biografi bisa menampilkan cuplikan dokumenter, reenactment adegan penting, atau bahkan animasi yang menggambarkan perjalanan hidup tokoh. Ini jauh lebih menarik daripada sekadar membaca deskripsi panjang.

Yang paling unik nih, ada media tiga dimensi alias 3D. Bayangin, siswa bisa melihat patung mini atau diorama yang menggambarkan momen kunci dalam kehidupan tokoh. Misalnya, diorama ruang kerja Chairil Anwar saat menulis puisi, atau miniatur panggung W.S. Rendra saat berorasi. Media 3D ini memberikan pengalaman belajar yang sangat konkret dan hands-on. Siswa bisa memegang, mengamati detailnya, dan membayangkan diri mereka ada di masa itu. Ini membantu mereka membangun koneksi emosional dan spasial dengan materi biografi, membuat tokoh-tokoh tersebut terasa lebih hidup dan dekat.

Terakhir, ada aplikasi interaktif. Di era digital seperti sekarang, aplikasi pembelajaran adalah keharusan. Aplikasi yang dibuat mahasiswa UNNES ini kabarnya bisa diakses via smartphone siswa. Fiturnya mungkin beragam, mulai dari kuis interaktif tentang fakta-fakta biografi, peta interaktif yang menandai lokasi penting dalam hidup tokoh, fitur timeline yang menggambarkan urutan peristiwa, hingga mungkin fitur drag-and-drop untuk mencocokkan karya dengan tokohnya. Aplikasi ini memungkinkan siswa belajar secara mandiri, di mana saja, kapan saja, dan dengan cara yang gamified alias seru seperti main game.

Misi Mahasiswa: Belajar Biografi Jadi Menyenangkan

Najwa Sakinah, yang didapuk jadi ketua tim mahasiswa pelaksana program ini, berbagi cerita soal latar belakang pembuatan media-media tersebut. Menurut Najwa, ide ini muncul dari observasi bahwa metode pembelajaran biografi di sekolah seringkali masih konvensional dan kurang menarik bagi siswa SMK yang punya karakteristik unik. Siswa SMK kan lebih suka belajar yang praktik, visual, dan langsung relevan dengan dunia mereka.

“Kami melihat ada gap antara materi biografi di kurikulum dengan cara penyampaian yang bisa bikin siswa engage,” jelas Najwa. “Kami nggak mau siswa cuma sekadar tahu nama dan tanggal, tapi kami ingin mereka merasakan perjuangan tokoh, mengerti nilai-nilai yang mereka bawa, dan terinspirasi dari kisah hidup mereka.” Maka dari itu, lanjut Najwa, timnya berupaya keras merancang media yang nggak cuma informatif, tapi juga fun dan relatable buat anak-anak SMK. Tujuannya satu: membantu siswa memahami teks biografi nggak hanya melalui buku teks, tetapi juga melalui pengalaman belajar yang lebih kaya dan menyenangkan. Wah, mulia banget ya misi teman-teman mahasiswa ini!

Sambutan Hangat dari SMK N 3 Semarang

Kedatangan rombongan mahasiswa UNNES ini disambut baik oleh pihak SMK Negeri 3 Semarang. Guru Bahasa Indonesia di sekolah tersebut, Ibu Tjut Ita Zahara, S.Pd., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif dan kerja keras mahasiswa UNNES. Beliau terlihat sangat antusias saat menerima media-media pembelajaran tersebut.

“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa UNNES atas kontribusinya yang luar biasa,” ujar Ibu Tjut Ita dengan senyum sumringah. Beliau mengakui bahwa tantangan dalam mengajarkan teks biografi memang ada, terutama bagaimana membuat siswa benar-benar tertarik dan mendalami materinya. “Media-media ini sangat bermanfaat untuk mendukung pembelajaran literasi di sekolah kami, khususnya pada materi teks biografi yang memang menjadi bagian penting dari kurikulum bahasa Indonesia. Ini akan menjadi alat bantu yang ampuh bagi kami para guru.” Pengakuan dari guru langsung seperti ini tentu jadi bukti bahwa proyek mahasiswa ini benar-benar tepat sasaran dan dibutuhkan.

Demonstrasi dan Interaksi Langsung

Saat acara penyerahan, mahasiswa UNNES nggak cuma menyerahkan begitu saja. Mereka juga mempresentasikan cara penggunaan setiap media kepada para guru. Ini penting biar guru bisa memanfaatkan media tersebut secara maksimal di kelas. Termasuk demo penggunaan aplikasi teks biografi yang bisa diakses siswa melalui gawai mereka.

Demo aplikasi ini paling menarik perhatian. Mahasiswa menunjukkan bagaimana fitur-fitur interaktif di dalam aplikasi bisa digunakan untuk belajar biografi secara mandiri atau kelompok. Siswa bisa mencoba menjawab kuis, menjelajahi timeline interaktif, atau melihat peta perjalanan hidup tokoh. Ini memberikan gambaran nyata bagaimana teknologi bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran yang lebih personal dan adaptif.

Selain itu, media 3D yang menyerupai tokoh-tokoh biografi sastrawan terkenal juga bikin heboh. Mahasiswa membawa miniatur atau bust tokoh seperti Chairil Anwar, “Si Binatang Jalang” dengan puisi-puisinya yang revolusioner, dan W.S. Rendra, “Burung Merak” yang legendaris dengan drama dan puisinya. Melihat wujud 3D dari tokoh yang selama ini hanya mereka baca di buku pasti memberikan pengalaman berbeda dan meninggalkan kesan mendalam. Siswa jadi merasa lebih dekat dengan tokoh-tokoh tersebut. Ini bukan cuma patung biasa, tapi representasi fisik dari inspirasi dan sejarah sastra Indonesia.

Proses Pengembangan Media: Kerja Keras di Balik Inovasi

Pembuatan media pembelajaran seperti ini tentu bukan perkara mudah. Ada proses panjang di baliknya. Tim mahasiswa UNNES pasti melalui beberapa tahapan, mulai dari riset mendalam tentang kebutuhan siswa SMK dan karakteristik materi biografi. Mereka harus mempelajari kurikulum Bahasa Indonesia di jenjang SMK untuk memastikan media yang dibuat relevan. Riset ini mungkin juga melibatkan wawancara atau survei kecil-kecilan dengan siswa atau guru di beberapa SMK, termasuk SMK N 3 Semarang sendiri, untuk memahami gaya belajar dan preferensi mereka.

Setelah riset, tahap selanjutnya adalah perancangan. Ini termasuk menyusun konsep media apa saja yang akan dibuat, menentukan tokoh-tokoh biografi mana yang akan ditampilkan (pemilihan Chairil Anwar dan W.S. Rendra jelas karena kontribusi mereka yang besar dalam sastra Indonesia), merancang desain visual dan antarmuka aplikasi, serta menyusun materi konten teks dan audio visual. Proses ini pasti melibatkan diskusi panjang dan brainstorming di antara anggota tim. Mereka harus memikirkan bagaimana menyajikan informasi yang kompleks menjadi sederhana, menarik, dan mudah dipahami siswa SMK.

Kemudian, masuk ke tahap produksi. Di sini, media-media tersebut mulai diwujudkan. Tim yang bertanggung jawab untuk media visual mungkin mulai mendesain infografis atau poster menggunakan software desain. Tim audiovisual mulai menulis skrip, merekam narasi, dan mengedit video. Tim 3D mungkin bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mencetak patung mini atau membuat diorama. Sementara itu, tim aplikasi mulai coding dan mengembangkan fitur-fitur interaktif. Tahap produksi ini seringkali paling memakan waktu dan tenaga. Ada proses uji coba berkali-kali untuk memastikan semua media berfungsi dengan baik dan tampilannya menarik.

Terakhir, ada tahap implementasi dan evaluasi. Penyerahan media ke sekolah adalah bagian dari implementasi awal. Idealnya, setelah diserahkan, ada juga pendampingan singkat kepada guru atau siswa untuk memastikan mereka bisa menggunakan media tersebut. Proses evaluasi bisa dilakukan beberapa waktu setelah media digunakan, dengan mengumpulkan feedback dari guru dan siswa tentang efektivitas media dalam membantu pemahaman materi biografi. Pengalaman dari evaluasi ini bisa jadi pelajaran berharga bagi mahasiswa untuk proyek-proyek selanjutnya. Seluruh proses ini menunjukkan bahwa proyek pengabdian masyarakat dan pembelajaran berbasis proyek bukan hanya tugas kuliah biasa, tapi ajang mahasiswa untuk belajar merancang, berkolaborasi, menghadapi tantangan, dan menghasilkan karya nyata yang bermanfaat.

Kolaborasi Positif untuk Pendidikan

Kegiatan ini bukan cuma soal penyerahan media, lho. Lebih dari itu, kegiatan ini berhasil mempererat kerja sama yang sudah terjalin antara UNNES, sebagai salah satu universitas negeri terkemuka, dan SMK Negeri 3 Semarang, yang merupakan sekolah menengah kejuruan. Kolaborasi semacam ini penting banget dalam ekosistem pendidikan. Universitas bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan, inovasi, dan tenaga ahli yang bisa membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Sebaliknya, sekolah bisa menjadi laboratorium nyata bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu mereka dan memahami tantangan riil di lapangan.

Proyek ini juga menunjukkan peran aktif dan kepedulian mahasiswa dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di jenjang sekolah. Mereka tidak hanya fokus pada studi mereka sendiri, tapi juga memikirkan bagaimana ilmu dan kreativitas mereka bisa memberikan dampak positif bagi orang lain, khususnya para siswa. Semangat giving back dan berkontribusi pada masyarakat ini patut diacungi jempol.

Diharapkan, kolaborasi positif dan inisiatif inovatif seperti ini terus berlanjut di masa depan. Bisa jadi ada proyek-proyek lain yang menyusul, mungkin membuat media pembelajaran untuk materi lain, atau mengadakan workshop bersama antara mahasiswa dan siswa SMK. Semakin banyak kolaborasi semacam ini, semakin besar potensi untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, lebih menarik, dan lebih efektif bagi generasi muda Indonesia. Inovasi pembelajaran memang kunci untuk menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.


Gimana, keren kan aksi mahasiswa UNNES ini? Punya pengalaman atau ide serupa tentang media pembelajaran inovatif? Atau mungkin kamu siswa SMK N 3 Semarang yang sudah pakai media ini? Yuk, bagikan pendapat dan ceritamu di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar