Latihan Soal TKA Sosiologi SMA/SMK? Ada Kunci Jawabannya Juga!

Table of Contents

Latihan Soal TKA Sosiologi SMA/SMK

Menjelang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025, suasana persiapan di kalangan siswa SMA/SMK semakin terasa. Banyak dari mereka mulai berburu bahan latihan untuk mengasah kemampuan dan memastikan diri siap tempur di hari-H nanti. Sosiologi menjadi salah satu mata pelajaran pilihan yang cukup banyak diminati, terutama bagi para siswa yang tertarik dengan bidang ilmu sosial dan ingin melanjutkan studi ke program-program populer di perguruan tinggi.

TKA sendiri merupakan momen penting yang akan dilangsungkan pada 1-9 November 2025 untuk jenjang SMA/SMK/Sederajat. Sementara itu, adik-adik dari jenjang SD/MI dan SMP/MTS/Sederajat akan menghadapi TKA mereka pada bulan Maret-April 2026. Seluruh kerangka asesmen dan jadwal TKA ini telah diatur secara resmi dalam Perkaban No. 047/H/AN/2025, yang menjadi pedoman utama penyelenggaraan ujian tahun ini. Jadi, pastikan kamu sudah tahu jadwalnya ya!

Pentingnya Memahami Tes Kemampuan Akademik (TKA) Sosiologi

TKA bukan sekadar ujian biasa, lho. Ini adalah bentuk evaluasi yang dirancang khusus untuk mengukur seberapa jauh pencapaian akademik siswa pada berbagai mata pelajaran, baik yang wajib maupun pilihan. Berbeda dengan ujian kelulusan akhir sekolah, hasil TKA ini akan digunakan sebagai indikator penting untuk seleksi lanjutan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bukan hanya sekadar penentu kelulusan dari sekolahmu.

Khusus untuk mata pelajaran Sosiologi, materi yang akan diujikan adalah perpaduan harmonis antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Artinya, kamu perlu memahami konsep-konsep sosiologi dari kedua kurikulum tersebut agar bisa menjawab soal dengan maksimal. Persiapan yang matang dan pemahaman yang mendalam terhadap materi-materi inti akan sangat membantu kamu meraih hasil terbaik.

Detail Materi Penting TKA Sosiologi

Agar kamu punya gambaran yang lebih jelas, mari kita bedah inti materi Sosiologi yang sering menjadi fokus dalam TKA. Memahami poin-poin ini akan membantumu menyusun strategi belajar yang lebih efektif dan terarah. Setiap poin memiliki bobot dan kedalaman materi yang perlu kamu kuasai.

1. Sosiologi sebagai Ilmu
Bagian ini mencakup segala hal mendasar tentang Sosiologi. Kamu akan diajak memahami hakikat Sosiologi, konsep-konsep utamanya, bagaimana sejarah perkembangannya, berbagai perspektif atau teori dalam Sosiologi, serta ruang lingkup kajiannya. Ini adalah fondasi penting untuk bisa memahami fenomena sosial secara sistematis dan analitis. Tanpa pemahaman yang kuat di sini, akan sulit untuk menguasai materi selanjutnya.

2. Hubungan dan Gejala Sosial
Di sini, fokusnya adalah pada interaksi antarmanusia dan berbagai fenomena yang muncul dalam masyarakat. Materi ini membahas faktor-faktor yang memengaruhi interaksi sosial, bagaimana identitas seseorang atau kelompok terbentuk, berbagai bentuk hubungan sosial, serta bagaimana menganalisis dampak dan peluang dari gejala-gejala sosial yang ada. Kamu akan diajak berpikir kritis tentang dinamika masyarakat di sekitarmu.

3. Penelitian Sosial
Sosiologi tidak bisa lepas dari penelitian, kan? Di bagian ini, kamu akan mempelajari konsep dasar penelitian sosial, mulai dari perumusan masalah hingga penarikan kesimpulan. Materi ini juga menekankan prosedur yang benar dalam melakukan penelitian, berbagai teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, atau kuesioner, serta metode penelitian yang relevan baik kuantitatif maupun kualitatif. Ini penting agar kamu bisa menilai validitas suatu informasi sosial.

4. Kelompok Sosial, Kesetaraan, dan Konflik Sosial
Masyarakat terdiri dari berbagai kelompok sosial. Materi ini mengulas karakteristik masing-masing kelompok, dinamika yang terjadi di dalamnya, perbedaan-perbedaan yang ada, prinsip kesetaraan, serta potensi-potensi konflik yang bisa timbul. Kamu akan belajar tentang stratifikasi sosial, mobilitas sosial, dan bagaimana masyarakat berupaya mencapai harmoni di tengah keberagaman.

5. Perubahan Sosial dan Globalisasi
Dunia selalu berubah, begitu pula masyarakat. Bagian ini mengkaji fenomena perubahan sosial dari berbagai sudut pandang teori, serta pengaruh globalisasi terhadap berbagai bidang kehidupan masyarakat, mulai dari ekonomi, budaya, politik, hingga gaya hidup. Kamu akan diajak untuk memahami bagaimana dunia menjadi semakin terhubung dan dampaknya bagi identitas lokal. Ini adalah topik yang sangat relevan dengan kehidupan kita saat ini.

Dengan menguasai pokok-pokok materi ini, diharapkan kamu akan mampu menajamkan perspektif analitis. Selain itu, pemahaman yang kuat di area ini juga akan memperkuat kesiapanmu dalam menghadapi setiap butir soal TKA Sosiologi. Jadi, jangan sampai ada materi yang terlewat ya!

Kumpulan Soal Latihan TKA Sosiologi dan Pembahasannya

Untuk membantu persiapanmu menghadapi TKA Sosiologi, di bawah ini ada kumpulan soal pilihan ganda yang lengkap dengan jawabannya. Latihan soal ini telah dirangkum dari berbagai sumber terpercaya dan bisa jadi bahan belajarmu. Mari kita coba satu per satu, sambil memahami alasannya!

1. Objek kajian sosiologi memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan cabang ilmu lainnya. Berdasarkan pernyataan berikut, manakah yang paling tepat menggambarkan objek kajian sosiologi?

  1. Gempa bumi berkekuatan 7,7 yang terjadi di Myanmar dan terasa hingga Thailand pada 28 Maret 2025 sebagai akibat pergeseran lempeng bumi.
  2. Kecanduan teknologi di kalangan generasi muda yang mengubah cara berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Long COVID yang menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental selama berbulan-bulan pada sebagian besar penyintas COVID-19.
  4. Aktivitas vulkanik yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan memaksa masyarakat mengungsi dari daerah rawan bencana.
  5. Penyebaran virus baru yang menimbulkan krisis kesehatan global dan berdampak pada sistem imun tubuh manusia.

Jawaban: B

Pembahasan:
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat dan interaksi sosialnya, serta berbagai fenomena sosial yang muncul akibat interaksi tersebut. Pilihan A, C, D, dan E lebih condong pada kajian ilmu alam, kedokteran, atau geografi karena membahas fenomena fisik, biologis, dan alamiah. Gempa bumi (A) dan aktivitas vulkanik (D) adalah kajian geologi/geofisika. Long COVID (C) dan penyebaran virus (E) adalah kajian medis/biologi.
Sementara itu, pilihan B, “Kecanduan teknologi di kalangan generasi muda yang mengubah cara berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari”, secara jelas menggambarkan fenomena sosial yang melibatkan perilaku manusia, perubahan pola interaksi, dan dampaknya pada masyarakat. Sosiologi akan menganalisis mengapa kecanduan ini terjadi, bagaimana dampaknya terhadap struktur sosial, dan interaksi generasi muda.

2. Manakah dari pernyataan berikut yang paling tepat menggambarkan gejala sosial dalam infografis tersebut?
(Asumsi ada infografis tentang penggunaan internet pada anak)

  1. Penggunaan internet pada anak perlu diawasi oleh orang tua agar anak tidak mudah terpapar konten negatif.
  2. Pola asuh yang terlalu ketat terhadap penggunaan internet dapat memengaruhi pembentukan kepribadian anak.
  3. Anak-anak merupakan salah satu kelompok pengguna internet terbesar di Indonesia dan dapat diklasifikasikan berdasarkan jenjang usia.

Jawaban: A

Pembahasan:
Meskipun tanpa infografis aslinya, kita bisa menganalisis pilihan jawaban berdasarkan konteks “gejala sosial” dan “penggunaan internet pada anak”. Gejala sosial seringkali merujuk pada fenomena atau masalah yang muncul di masyarakat. Pilihan A (“Penggunaan internet pada anak perlu diawasi oleh orang tua agar anak tidak mudah terpapar konten negatif”) menyoroti adanya risiko dan kebutuhan akan regulasi sosial (pengawasan orang tua) untuk melindungi anggota masyarakat (anak-anak) dari dampak negatif teknologi. Ini adalah sebuah isu sosial yang relevan dan membutuhkan respons dari keluarga sebagai institusi sosial. Pilihan B lebih fokus pada psikologi anak, sementara C adalah data demografi yang kurang menggambarkan “gejala” atau masalah sosial yang memerlukan intervensi.

3. Seorang murid ingin melakukan penelitian sosial sederhana mengenai pengaruh pergaulan sebaya terhadap kelekatan hubungan antar anggota keluarga di kalangan remaja. Ia telah merancang beberapa langkah awal, yaitu:

  1. Merumuskan masalah: Apakah terdapat hubungan antara pergaulan sebaya dengan kelekatan hubungan antar anggota keluarga?
  2. Menyusun pertanyaan terbuka sebanyak sepuluh butir untuk menggali pengalaman responden.
  3. Mengolah jawaban informan menjadi bentuk angka dan menganalisisnya dengan aplikasi statistik.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut, manakah pernyataan yang tepat untuk menyempurnakan penelitian tersebut? Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

  1. Peneliti perlu memperjelas rumusan masalah agar sesuai dengan pengalaman sosial remaja dalam berinteraksi dengan keluarga dan teman sebaya.
  2. Peneliti perlu mengubah jenis pertanyaan menjadi pertanyaan tertutup agar data lebih mudah dianalisis secara statistik.
  3. Peneliti perlu menyesuaikan kembali isi penelitian agar tidak terlalu rumit dan tetap sesuai dengan kemampuan.
  4. Peneliti perlu menentukan jenis dan jumlah sampel terlebih dahulu sebelum menyusun instrumen pengumpulan data.
  5. Peneliti sebaiknya menggunakan metode observasi partisipatif untuk menggantikan instrumen pertanyaan terbuka.

Jawaban: A, B, D

Pembahasan:
Mari kita bedah setiap opsi:
* A. Peneliti perlu memperjelas rumusan masalah… Ini sangat tepat. Rumusan masalah yang lebih spesifik dan kontekstual akan menghasilkan penelitian yang lebih terarah. “Pengaruh” bisa berarti banyak hal, dan pengalaman sosial remaja sangat beragam.
* B. Peneliti perlu mengubah jenis pertanyaan menjadi pertanyaan tertutup agar data lebih mudah dianalisis secara statistik. Jika tujuan akhirnya adalah mengolah data menjadi angka dan menganalisisnya dengan statistik, maka pertanyaan tertutup (misal: skala Likert, pilihan ganda) akan lebih cocok daripada pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka lebih sering digunakan dalam penelitian kualitatif.
* C. Peneliti perlu menyesuaikan kembali isi penelitian agar tidak terlalu rumit dan tetap sesuai dengan kemampuan. Ini adalah nasihat umum yang baik, tetapi bukan langkah spesifik untuk menyempurnakan prosedur penelitian yang sudah ada. Konteks soal menanyakan langkah teknis penyempurnaan.
* D. Peneliti perlu menentukan jenis dan jumlah sampel terlebih dahulu sebelum menyusun instrumen pengumpulan data. Ini adalah prinsip dasar penelitian. Setelah merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan siapa yang akan diteliti (populasi dan sampel) agar instrumen yang disusun relevan dan sesuai dengan karakteristik responden. Tanpa sampel jelas, instrumen bisa jadi tidak tepat sasaran.
* E. Peneliti sebaiknya menggunakan metode observasi partisipatif untuk menggantikan instrumen pertanyaan terbuka. Observasi partisipatif memang metode yang bagus, tetapi tidak selalu menggantikan instrumen pertanyaan. Selain itu, untuk meneliti “kelekatan hubungan”, kuesioner atau wawancara bisa lebih efektif untuk mendapatkan persepsi langsung dari remaja. Pilihan ini juga tidak mutlak “menyempurnakan” dalam konteks prosedur yang sudah dirancang untuk statistik.

4. Kota Praja merupakan kota multikultural yang memiliki banyak komunitas. Baru-baru ini di kota tersebut terjadi konflik antara penduduk lama dengan pendatang terkait dengan penggunaan ruang publik untuk kegiatan budaya. Penduduk lama merasa tradisi turun-temurun mereka mulai dipinggirkan, sedangkan pendatang mengklaim kebutuhan aktivitas mereka diabaikan. Ketegangan meningkat di media sosial melalui perang tagar dan mulai mengarah pada protes dan ancaman kekerasan. Pemerintah setempat berada di bawah tekanan untuk mengembalikan kedamaian dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
Apa rekomendasi yang dapat diberikan untuk menurunkan tensi konflik berdasarkan kasus tersebut? Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

  1. Menegakkan regulasi ketat untuk melarang acara budaya guna menghindari bentrokan antar masyarakat.
  2. Membentuk forum yang dipimpin oleh komunitas untuk pengambilan keputusan partisipatif tentang penggunaan ruang publik.
  3. Memfasilitasi dialog komunitas yang inklusif dengan melibatkan kedua pihak untuk membangun saling pengertian.
  4. Menggunakan mediasi oleh pihak ketiga yang netral dan terlatih tentang kepekaan budaya.
  5. Memisahkan kelompok secara permanen ke kawasan yang berbeda untuk mengurangi interaksi.

Jawaban: B, C, D

Pembahasan:
Mari kita analisis setiap opsi rekomendasi untuk meredakan konflik di Kota Praja:
* A. Menegakkan regulasi ketat untuk melarang acara budaya guna menghindari bentrokan antar masyarakat. Ini adalah pendekatan yang terlalu represif dan tidak solutif. Melarang kegiatan budaya justru bisa memicu ketidakpuasan yang lebih besar dari kedua belah pihak dan tidak menyelesaikan akar masalah.
* B. Membentuk forum yang dipimpin oleh komunitas untuk pengambilan keputusan partisipatif tentang penggunaan ruang publik. Ini adalah langkah yang sangat baik. Memberdayakan komunitas untuk terlibat langsung dalam pengambilan keputusan akan meningkatkan rasa kepemilikan dan legitimasi terhadap solusi yang dihasilkan, serta mempromosikan demokrasi partisipatif.
* C. Memfasilitasi dialog komunitas yang inklusif dengan melibatkan kedua pihak untuk membangun saling pengertian. Dialog adalah kunci dalam resolusi konflik. Dengan adanya ruang dialog yang aman dan inklusif, kedua belah pihak dapat menyampaikan pandangan, memahami perspektif satu sama lain, dan mencari titik temu. Ini adalah langkah fundamental untuk membangun saling pengertian.
* D. Menggunakan mediasi oleh pihak ketiga yang netral dan terlatih tentang kepekaan budaya. Mediator yang netral dan memahami konteks budaya akan sangat efektif dalam memfasilitasi komunikasi yang macet. Mereka bisa membantu mencari solusi kompromi yang adil dan diterima kedua belah pihak, dengan mempertimbangkan aspek-aspek budaya.
* E. Memisahkan kelompok secara permanen ke kawasan yang berbeda untuk mengurangi interaksi. Ini adalah solusi yang ekstrem dan tidak berkelanjutan. Pemisahan permanen (segregasi) justru dapat memperburuk prasangka, menghilangkan potensi integrasi, dan tidak menyelesaikan akar masalah, bahkan bisa menciptakan konflik baru di kemudian hari. Sosiologi justru mendorong integrasi sosial.

5. Gelombang Korea (Hallyu) telah berkembang dan menyebar pesat satu dekade ini. Musik K-Pop, Drama Korea, mode, makanan dan tren gaya hidup banyak digandrungi anak muda di Indonesia. Pada satu sisi budaya ini memberikan inspirasi budaya baru dan konektivitas global. Di sisi lain, budaya ini juga memengaruhi perilaku remaja, mulai dari konsumerisme berlebih terhadap barang-barang bermerek, pengabaian produk lokal dan standar kecantikan yang tidak realistis. Beberapa kalangan mulai mengungkapkan keprihatinan atas pergeseran nilai dan identitas di kalangan remaja.
Manakah respon kritis yang tepat untuk menanggapi perubahan sosial tersebut?

  1. Mengikuti tren tanpa syarat sebagai bagian dari masyarakat global.
  2. Mendorong refleksi diri dan literasi media untuk memahami pengaruh budaya.
  3. Menyeimbangkan penghargaan terhadap tren Korea dengan dukungan untuk budaya lokal.

Jawaban: B dan C

Pembahasan:
Fenomena Hallyu adalah contoh globalisasi budaya yang membawa dampak positif dan negatif. Respon kritis yang tepat harus bersifat seimbang dan adaptif, bukan menolak mentah-mentah atau menerima tanpa filter:
* A. Mengikuti tren tanpa syarat sebagai bagian dari masyarakat global. Ini bukanlah respon kritis. Mengikuti tanpa syarat berarti tanpa filter dan dapat menyebabkan hilangnya identitas diri serta terjerumus pada dampak negatif seperti konsumerisme berlebih atau standar kecantikan yang tidak realistis.
* B. Mendorong refleksi diri dan literasi media untuk memahami pengaruh budaya. Ini sangat krusial. Refleksi diri membantu individu memahami nilai-nilai dan identitasnya, sementara literasi media memungkinkan mereka menganalisis dan memilah informasi budaya asing secara cerdas. Dengan begitu, seseorang tidak mudah terbawa arus dan dapat memilih mana yang sesuai.
* C. Menyeimbangkan penghargaan terhadap tren Korea dengan dukungan untuk budaya lokal. Ini adalah respon yang bijak. Globalisasi memang tak terhindarkan, namun bukan berarti harus melupakan budaya sendiri. Menghargai budaya asing sambil tetap mencintai dan melestarikan budaya lokal adalah cara terbaik untuk beradaptasi dengan perubahan tanpa kehilangan identitas.

6. Perhatikan kutipan jurnal berikut!
Fitur account switching di media sosial memungkinkan pengguna memiliki lebih dari satu akun. Hal ini melatarbelakangi maraknya penggunaan akun alter di media sosial. Akun alter biasanya dibuat untuk membangun sisi personalitas lain pengguna agar dikenal oleh banyak orang. Akibatnya, banyak akun anonim atau akun palsu yang menampilkan sisi lain dari penggunanya. Penalaran remaja yang belum sempurna dapat membuat mereka kesulitan memanfaatkan akun alter dengan baik.
Hasil penelitian menemukan bahwa ketika menggunakan akun utama remaja cenderung menampilkan diri yang ideal. Mereka menunjukkan identitas asli mereka secara jelas. Sementara itu, pada akun alter, remaja menyusun profil dengan membangun identitas baru yang tidak menampilkan identitas asli mereka secara jelas.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, apakah dampak negatif paling utama dari fenomena identitas multidimensi terhadap individu?

  1. Ketergantungan pada respons sosial untuk membentuk rasa percaya diri dalam berinteraksi.
  2. Keinginan berlebihan untuk tampil sempurna dalam berbagai platform media sosial yang digunakan.
  3. Kesulitan menjalin hubungan pertemanan yang terbuka karena tekanan untuk menjaga citra tertentu.
  4. Ketidakmampuan membedakan antara citra diri ideal dan jati diri yang sebenarnya secara konsisten.
  5. Kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial karena khawatir tidak sesuai ekspektasi publik.

Jawaban: D

Pembahasan:
Kutipan jurnal tersebut secara eksplisit menyatakan bahwa pada akun utama, remaja menampilkan diri “ideal” dan identitas asli, sedangkan pada akun alter, mereka membangun “identitas baru yang tidak menampilkan identitas asli”. Ini mengindikasikan adanya perpecahan antara self-presentation yang berbeda.
* Pilihan D, “Ketidakmampuan membedakan antara citra diri ideal dan jati diri yang sebenarnya secara konsisten,” adalah dampak paling utama dan langsung dari memiliki berbagai identitas yang tidak sinkron. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan identitas dan kesulitan dalam membangun sense of self yang kohesif.
* Pilihan A, B, C, dan E adalah kemungkinan dampak lain yang relevan, namun D adalah inti dari masalah identitas multidimensi yang disoroti dalam kutipan, yaitu inkonsistensi antara berbagai persona yang ditampilkan. Remaja, dengan penalaran yang belum sempurna, akan kesulitan untuk mengintegrasikan berbagai identitas ini, yang berujung pada kebingungan tentang “siapa aku sebenarnya”.

7. Sebuah tim pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi mengembangkan model pengelolaan sampah berbasis partisipasi warga di sebuah kelurahan padat penduduk. Model ini menggabungkan pemilahan sampah rumah tangga, program bank sampah, serta edukasi rutin tentang pengurangan sampah plastik. Setelah diterapkan selama enam bulan, terjadi penurunan signifikan jumlah sampah dan peningkatan kesadaran warga terhadap lingkungan. Melihat dampak positifnya, model ini mulai diadaptasi oleh beberapa sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kebijakan lingkungan.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, jenis penelitian sosial yang sesuai adalah ….

  1. Eksploratif – untuk menggambarkan realitas sosial yang belum diketahui secara jelas.
  2. Verifikatif – untuk menguji kebenaran suatu teori dalam situasi sosial tertentu.
  3. Deskriptif – untuk memetakan tingkat pengelolaan di berbagai sekolah secara statistik.
  4. Praktis – untuk memberikan solusi nyata terhadap persoalan sosial yang diteliti.
  5. Teoritis – untuk merumuskan konsep-konsep baru dalam memahami perilaku menyimpang.

Jawaban: D

Pembahasan:
* Penelitian Praktis adalah jenis penelitian yang berorientasi pada penyelesaian masalah konkret di masyarakat atau memberikan solusi yang aplikatif. Dalam kasus ini, tim pengabdian masyarakat mengembangkan “model pengelolaan sampah” yang kemudian diterapkan dan menunjukkan “penurunan signifikan jumlah sampah serta peningkatan kesadaran warga”. Ini jelas menunjukkan tujuan untuk memberikan solusi nyata terhadap masalah lingkungan di kelurahan tersebut.
* Eksploratif digunakan ketika pengetahuan tentang suatu topik masih minim.
* Verifikatif bertujuan menguji hipotesis atau teori yang sudah ada.
* Deskriptif hanya menggambarkan suatu fenomena tanpa mencari hubungan sebab-akibat atau solusi.
* Teoritis bertujuan mengembangkan atau memperkuat teori ilmu pengetahuan.
Ilustrasi di atas jelas menunjukkan upaya intervensi dan pemecahan masalah sosial, sehingga paling sesuai dengan penelitian praktis.

8. Di sebuah kota besar, terdapat komunitas pemuda bernama “Gerak Kota”. Komunitas ini dibentuk oleh anak-anak muda dari latar belakang sosial yang beragam seperti mahasiswa, buruh, seniman jalanan, dan pengusaha muda. Mereka tidak memiliki hubungan kekerabatan atau kesamaan daerah asal, namun terhubung oleh cita-cita yang sama, yaitu mengadvokasi ruang kota yang inklusif dan mendorong ekspresi budaya. Kegiatan mereka meliputi diskusi rutin, pertunjukan seni, dan kampanye sosial melalui media digital.
Berdasarkan karakteristik tersebut, apakah jenis kelompok sosial komunitas Gerak Kota?

  1. Kelompok primer, karena interaksi anggotanya bersifat akrab dan informal.
  2. Kelompok okupasional, karena terdiri atas individu dari berbagai latar pekerjaan.
  3. Kelompok etnis, karena anggotanya memiliki latar budaya yang sama.
  4. Kelompok sekunder, karena terbentuk atas dasar tujuan dan kepentingan bersama.
  5. Kerumunan sosial, karena terbentuk secara spontan dari masyarakat sekitar.

Jawaban: D

Pembahasan:
Mari kita identifikasi karakteristik komunitas “Gerak Kota”:
* Terbentuk atas dasar tujuan dan kepentingan bersama: Mereka terhubung oleh “cita-cita yang sama, yaitu mengadvokasi ruang kota yang inklusif dan mendorong ekspresi budaya.”
* Latar belakang anggota yang beragam: Terdiri dari mahasiswa, buruh, seniman jalanan, dan pengusaha muda, menunjukkan bahwa ikatan bukan karena kekerabatan atau daerah asal.
* Kegiatan terorganisir: Diskusi rutin, pertunjukan seni, kampanye sosial.

Dengan karakteristik tersebut:
* Kelompok Primer memiliki interaksi tatap muka yang intim, pribadi, dan langgeng (misalnya keluarga). Komunitas ini lebih besar dan berorientasi pada tujuan.
* Kelompok Okupasional terbentuk berdasarkan kesamaan profesi. Meskipun ada berbagai profesi di dalamnya, itu bukan satu-satunya dasar pembentukan, melainkan tujuan advokasi.
* Kelompok Etnis terbentuk berdasarkan kesamaan suku, ras, atau budaya. Ini jelas tidak cocok karena anggotanya dari latar belakang sosial yang beragam.
* Kelompok Sekunder adalah kelompok besar yang tidak bersifat pribadi, berorientasi pada tujuan, dan biasanya dibentuk secara formal atau semi-formal untuk mencapai tujuan tertentu. Komunitas Gerak Kota sangat cocok dengan definisi ini.
* Kerumunan Sosial adalah kumpulan orang yang bersifat sementara dan tidak terorganisir dengan tujuan yang jelas.

Oleh karena itu, pilihan D paling tepat menggambarkan komunitas Gerak Kota.

9. Lina adalah seorang mahasiswa yang aktif menggunakan media digital untuk mengakses berbagai konten gaya hidup dan hiburan dari luar negeri. Ia sering mengikuti influencer global yang menampilkan gaya hidup mewah, tren kecantikan, dan standar hidup serba instan. Tanpa disadari, Lina mulai mengubah penampilan, pola konsumsi, serta cara berbicara agar mirip dengan figur publik tersebut. Ia juga mulai merasa tidak percaya diri dengan kehidupannya sendiri dan jarang terlibat dalam kegiatan sosial di kampus. Teman-temannya khawatir karena Lina semakin menjauh dari interaksi nyata dan lebih banyak meniru budaya luar secara berlebihan tanpa mempertimbangkan nilai-nilai lokal maupun kondisi dirinya.
Apa saja langkah atau sikap kritis yang dapat dilakukan untuk menghindari dampak negatif globalisasi seperti yang dialami Lina?

  1. Mengadopsi pengaruh global secara selektif sambil mempertahankan identitas budaya lokal.
  2. Sepenuhnya mengisolasi diri dari tren global untuk menghindari dampak negatif yang menyertainya.
  3. Mendorong penggunaan media sosial untuk mempromosikan nilai-nilai budaya lokal.
  4. Mengembangkan literasi media untuk menyaring konten secara kritis dan bertanggung jawab.
  5. Meniru budaya global sepenuhnya agar diterima dalam pergaulan modern sebagai bentuk adaptasi.

Jawaban: A, C, dan D

Pembahasan:
Kasus Lina adalah contoh klasik dampak negatif globalisasi budaya tanpa filter. Berikut adalah analisis opsi:
* A. Mengadopsi pengaruh global secara selektif sambil mempertahankan identitas budaya lokal. Ini adalah sikap yang sangat bijaksana. Globalisasi tidak bisa dihindari, namun kita bisa memilih mana yang sesuai dan tetap menjaga nilai-nilai serta identitas budaya sendiri. Selektivitas ini penting agar tidak kehilangan jati diri.
* B. Sepenuhnya mengisolasi diri dari tren global untuk menghindari dampak negatif yang menyertainya. Ini tidak realistis dan tidak mungkin dilakukan di era globalisasi. Isolasi justru bisa membuat seseorang ketinggalan informasi dan perkembangan dunia, serta melewatkan peluang positif dari globalisasi.
* C. Mendorong penggunaan media sosial untuk mempromosikan nilai-nilai budaya lokal. Ini adalah langkah proaktif yang sangat efektif. Daripada hanya menjadi konsumen budaya asing, individu dapat menjadi produsen konten yang memperkenalkan kekayaan budaya lokal, sehingga menciptakan keseimbangan dan memperkuat identitas.
* D. Mengembangkan literasi media untuk menyaring konten secara kritis dan bertanggung jawab. Literasi media adalah kunci utama dalam menghadapi banjir informasi di era digital. Dengan kemampuan menyaring, mengevaluasi, dan memahami konteks konten, individu tidak akan mudah terpengaruh oleh standar atau gaya hidup yang tidak realistis dan dapat membuat keputusan yang bertanggung jawab.
* E. Meniru budaya global sepenuhnya agar diterima dalam pergaulan modern sebagai bentuk adaptasi. Ini adalah perilaku yang dilakukan Lina dan justru menyebabkan dampak negatif. Meniru sepenuhnya tanpa filter adalah bentuk adaptasi yang pasif dan bisa merugikan identitas serta kesehatan mental.

10. Tentukan Sesuai atau Tidak Sesuai pada peran ilmu sosiologi untuk menyikapi kasus pada infografis berikut!
(Asumsi ada infografis tentang masalah lingkungan atau kerusakan lingkungan)

  1. Meneliti dampak kerusakan lingkungan terhadap terjadinya perubahan perilaku sosial masyarakat.
  2. Menganalisis proses peluruhan gas rumah kaca di atmosfer untuk mengurangi pemanasan global.
  3. Mendorong pemberdayaan masyarakat di bidang pengelolaan sampah melalui komunitas bank sampah.

Jawaban: A dan C

Pembahasan:
Dengan asumsi infografis terkait masalah lingkungan, mari kita lihat peran sosiologi:
* A. Meneliti dampak kerusakan lingkungan terhadap terjadinya perubahan perilaku sosial masyarakat. Ini sangat sesuai dengan kajian sosiologi. Sosiologi tertarik pada bagaimana kondisi lingkungan (misalnya, bencana alam, polusi, krisis iklim) memengaruhi cara masyarakat berinteraksi, beradaptasi, membentuk kelompok, atau mengubah nilai-nilai mereka. Ini adalah fokus pada hubungan antara manusia dan lingkungan dari perspektif sosial.
* B. Menganalisis proses peluruhan gas rumah kaca di atmosfer untuk mengurangi pemanasan global. Ini tidak sesuai dengan peran sosiologi. Analisis proses fisika dan kimia di atmosfer adalah domain ilmu alam, khususnya ilmu lingkungan, kimia, atau fisika atmosfer. Sosiologi mungkin mempelajari perilaku manusia yang menyebabkan emisi gas rumah kaca, tetapi bukan proses peluruhannya itu sendiri.
* C. Mendorong pemberdayaan masyarakat di bidang pengelolaan sampah melalui komunitas bank sampah. Ini sangat sesuai. Sosiologi memiliki peran dalam aksi sosial dan pemberdayaan masyarakat. Mengorganisir komunitas, memfasilitasi partisipasi warga, dan membangun kesadaran kolektif dalam pengelolaan sampah adalah bentuk intervensi sosial yang relevan dengan kajian sosiologi terapan.

Manfaatkan Simulasi TKA Sosiologi Online

Selain rutin mengerjakan soal-soal secara tertulis seperti di atas, kamu juga sangat disarankan untuk memanfaatkan simulasi Tes Kemampuan Akademik yang telah disediakan oleh Kemendikbud. Simulasi ini adalah alat yang sangat ampuh untuk membantumu beradaptasi dengan format dan suasana tes sesungguhnya yang akan dilangsungkan pada November mendatang. Dengan simulasi, kamu tidak hanya menguji pengetahuan, tetapi juga melatih manajemen waktu dan strategi pengerjaan soal.

Pada simulasi soal TKA ini, tersedia berbagai pilihan mata pelajaran, termasuk Sosiologi. Ini berarti kamu bisa mendapatkan pengalaman real-time seolah-olah sedang melaksanakan TKA yang sebenarnya. Manfaatkan kesempatan ini untuk membiasakan diri dengan interface ujian, jenis-jenis soal, dan tekanan waktu. Ingat, latihan membuat sempurna!

Berikut ini salah satu video yang bisa membantu kamu dalam memahami TKA Sosiologi atau materi Sosiologi secara umum:

Tips Belajar Sosiologi
(Catatan: URL video di atas adalah contoh placeholder, Anda bisa menggantinya dengan video YouTube yang relevan)

Video tersebut mungkin bisa memberikan gambaran tambahan atau tips belajar yang efektif. Luangkan waktu untuk menonton dan meresapi setiap informasinya ya!

Strategi Belajar Efektif untuk TKA Sosiologi

Persiapan yang matang adalah kunci utama untuk meraih sukses di TKA Sosiologi. Selain berlatih soal dan memanfaatkan simulasi, ada beberapa strategi belajar efektif yang bisa kamu terapkan:

1. Pahami Konsep, Bukan Hanya Menghafal
Sosiologi adalah ilmu yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang konsep dan teori. Cobalah untuk menghubungkan setiap konsep dengan fenomena sosial di kehidupan sehari-hari. Ketika kamu memahami akar masalahnya, kamu akan lebih mudah menjawab soal analisis.

2. Buat Peta Konsep atau Mind Map
Materi Sosiologi seringkali saling berkaitan. Dengan membuat peta konsep, kamu bisa melihat hubungan antara satu topik dengan topik lainnya. Ini membantu dalam mengorganisir informasi dan mengingatnya dengan lebih baik. Visualisasi akan sangat membantu proses belajarmu.

3. Aktif Berdiskusi dengan Teman
Belajar bersama teman bisa sangat efektif. Diskusikan materi yang sulit, tukar pikiran tentang cara menyelesaikan soal, atau bahkan buat kuis kecil-kecilan. Perspektif yang berbeda bisa memperkaya pemahamanmu.

4. Alokasikan Waktu Belajar secara Teratur
Konsistensi adalah kunci. Daripada belajar maraton semalam suntuk, lebih baik alokasikan waktu belajar 1-2 jam setiap hari secara teratur. Ini akan membantu otakmu mencerna informasi dengan lebih baik dan mengurangi stres menjelang ujian.

5. Evaluasi Diri Secara Berkala
Setelah mengerjakan latihan soal atau simulasi, jangan lupa untuk mengevaluasi diri. Identifikasi materi apa saja yang masih kamu lemah dan fokuskan perhatianmu pada area tersebut. Jangan takut untuk mengulang pelajaran yang belum kamu kuasai.

6. Gunakan Sumber Belajar Beragam
Jangan hanya terpaku pada satu buku teks. Manfaatkan video edukasi, artikel ilmiah populer, atau bahkan diskusi online untuk memperkaya wawasanmu. Semakin banyak referensi, semakin luas pemahamanmu tentang Sosiologi.

Berikut adalah contoh rencana belajar sederhana yang bisa kamu ikuti:

Minggu Materi Fokus Kegiatan Belajar Target
1 Sosiologi sebagai Ilmu Membaca modul, membuat rangkuman, diskusi kelompok Paham definisi, sejarah, teori Sosiologi
2 Hubungan & Gejala Sosial Mencari contoh kasus, analisis fenomena sosial Mampu identifikasi bentuk interaksi & dampaknya
3 Penelitian Sosial Memahami langkah penelitian, jenis data Mengerti tahapan penelitian & metodenya
4 Kelompok Sosial & Konflik Analisis struktur sosial, studi kasus konflik Membedakan jenis kelompok & resolusi konflik
5 Perubahan Sosial & Globalisasi Membandingkan teori, dampak globalisasi Paham dinamika perubahan & respon kritis
6 Review & Latihan Soal Mengerjakan simulasi TKA, evaluasi diri Meningkatkan kecepatan & akurasi menjawab

Dengan persiapan yang matang dan strategi belajar yang tepat, kamu pasti bisa menghadapi TKA Sosiologi dengan percaya diri. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan fisik dan mental juga ya!

Bagaimana menurut kalian? Ada tips belajar Sosiologi lain yang ampuh? Atau mungkin ada pertanyaan seputar soal TKA Sosiologi? Yuk, bagikan di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar